Jumat, 21 Agustus 2009

8. when the love is growing

Irham sampai di depan rumah Karin, ditaruhnya helm yang ia pakai di atas jok motor, dengan langkah pasti ia jalan ke depan pintu rumah Karin, lalu ia mengetuk pintu untuk menjemput Karin. Tidak lama kemudian Karin pun keluar dari rumahnya

"hey," ucap Karin tersenyum manis
"hey, nih," ucap Irham sambil menyerahkan bunga mawar merah
"wow, cantik banget, makasi ya," Karin tersenyum sangat senang
"iya, gw tau lo suka bunga mawar," ucap Irham sambil tersenyum

Karin hanya tersenyum manis dan mengajak Irham untuk segera pergi. Irham sangat terpukau melihat Karin malam ini, ia begitu gugup, Karin sangat cantik hari ini, bergaun hitam panjang dengan rambut yang sedikit ikal di bagian bawah hasil dari make over sendiri oleh Karin membuat Irham terpesona

Bau aroma tubuh Karin begitu menyulut birahi Irham sebagai laki-laki normal, aroma tubuh Karin begitu menggoda, tak ada laki-laki yang bisa menahan godaan itu, begitu luar biasa

"rin lo cantik banget deh hari ini, gw seneng bgt liatnya," ucap Irham
"iya, gw sengaja tampil spesial buat malam ini, mau ketemu nyokap lo juga kan," ucap Karin
"iya, tenang aja sama nyokap gw mah, dia baik ko," jawab Irham
"iya gw tau ko," Karin tersenyum

Tidak lama, mereka pun sampai di rumah Irham
tok tok tok Irham mengetuk pintu

Ibu Irham membukakan pintu
"eh sudah datang rupanya, cepat sekali," ucap Ibu Irham tersenyum
"iya mah, kenalin ini Karin mah, Karin Serlina," ucap Irham mengenalkan Karin
"oooh ini toh, gadis pujaan Irham, yang selalu di ceritakan Irham, cantik yaa," ucap Ibu Irham sambil menjabat tangan Karin
"malam tante, saya Karin, teman Irham," ucap Karin sambil tersenyum

"iya, ayo masuk-masuk, makanan sudah siap, pasti lapar kan?" ucap Ibu Irham
mereka pun langsung masuk dan menuju ruang makan

aroma hidangan di meja makan begitu membuat lidah bergoyang, ayam panggang besar, ditemani dengan sirloin steak dan sayuran salad terhidang dengan gaya restoran mahal, lilin-lilin hias di tengah meja menerangi jamuan makan malam yang begitu hangat itu. Makan malam untuk merayakan dua insan manusia yang sedang jatuh cinta

Sambil menyantap makan malam yang lezat di meja makan, mereka pun melakukan pembicaraan untuk saling mengenal dan menghangatkan suasana

"Karin, cantik yaa," ucap ibu Irham
"makasih ya tante, aku sengaja memang untuk jamuan istimewa ini," jawab Karin tersenyum
"iya, tapi memang sepertinya sudah cantik dari sananya ya mau gimana lagi," ucap ibu Irham bergurau
"iya tante," Karin tersipu malu
"bagaimana sekolahmu? Irham di sekolah bandel ya?" tanya Ibu Irham kepada Karin
"gak ko tante, dia rajin malah, dia pinter banget kalo di sekolah, saya aja kalah," ucap Karin sambil melihat Irham
"ah Karin bisa aja, gak ko mah," Irham merendah hati
"ooh begitu ya, kamu tinggal bersama orang tua karin?" tanya ibu Irham
"tidak tante, kedua orang tua saya sudah meninggal, saya hanya tinggal dengan kakak saya," ucap Karin
"ooh, maafkan tante ya, tante tidak bermaksud untuk membuat karin sedih," ucap Ibu Irham
"tidak apa-apa tante," ucap Karin
"lalu siapa yang membiai sekolah kamu?" tanya ibu Irham
"kakak saya meneruskan bisnis ayah, dan kadang kakek saya membantu untuk memberikan biaya bulanan," ucap Karin
"oh begitu," ucap ibu Irham

mereka pun larut dalam obrolan hangat sambil menyantap makanan, malam sudah semakin larut, makanan di meja makan pun sudah habis semua terlahap tanpa sisa, lilin-lilin hias pun satu per satu padam mengisyaratkan jamuan sudah segera berakhir.

"kapan-kapan main lagi ya Karin," ucap Ibu Irham
"oh pasti tante, dengan senang hati, saya bersedia sekali," ucap Karin
"tante senang sekali kalo kamu bisa ke sini lagi," ucap Ibu Irham
"iya tante, pasti gak ada yang nolak, makanan nya enak banget soalnya," Karin bergurau
"kamu bisa saja," ucap ibu Irham sambil tertawa

Irham pun bersiap untuk mengantar pulang Karin, Karin segera naik ke motor Irham dan melambaikan tangan perpisahan ke arah ibu Irham
"hati=hati ham, jangan ngebut," ucap Ibu Irham memperingatkan anaknya
"iya mah," ucap Irham dan langsung pergi meninggalkan rumahnya

malam sudah larut, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, udara dingin malam itu mengantarkan kedua insan manusia menuju pintu gerbang cinta yang lebih dalam

Di tengah perjalanan Irham menghentikan motornya, ia mengajak Karin pergi ke taman kota untuk melihat indahnya langit penuh bintang di malam hari
mereka pun berbaring dan melihat langit-langit dunia yang disinari bintang terang

"liat deh bentuk bintang yang di sana, kaya bentuk apa ya? hmm...." ucap Irham
"itu kan...... kaya burung merpati ya," jawab Karin
"iya, bener kaya sepasang burung merpati," ucap Irham
"indah banget ya langitnya, keren banget," ucap Karin
"iya, cantik banget," ucap Irham
"lo tau ga rin, kehebatan bintang apa?" tanya Irham
"apa emang?" tanya Karin
"dia mau menutupi kekurangan sang malam," jawab Irham
"maksutnya?" tanya Karin

"iya, bintang bisa menutupi kekurangan sang malam yang gelap dengan sinar indahnya untuk menerangi bumi, bintang dan malam saling melengkapi satu sama lain, bintang menyinari malam gelap untuk menerangi dan malam membuat bintang tampak lebih indah berkilau karena perbedaan warna antara bintang yang terang dan malam yang gelap jadi terbentuklah keindahan," ucap Irham

Karin terdiam dan memandang Irham

"bintang dan malam seperti sepasang kekasih sejati yang saling melengkapi," ucap Irham
"apa kita saling melengkapi ham?" tanya Karin

Irham menengok ke arah Karin, ia memandang Karin dan terdiam
di hatinya ia berkata ini adalah momen tepat untuk menyatakan perasaannya

"lo mau jadi bintang gw rin?" tanya Irham
"gw mau ham," jawab Karin tersenyum
Irham tersenyum senang, ternyata Karin mau menerimanya sebagai pacarnya, akhirnya Irham berhasil mendapatkan gadis pujaannya yang selama ini ia idamkan
Mereka berdua larut di dalam cinta yang baru saja bersemi di bawah langit indah malam itu



KRIIIING!!! jam berbunyi

"Irham!! bangun!!! sudah pagi!!!" teriak Ibu Irham
"Karin, karin," Irham mengigau
"apa toh kamu ini, ngigau lagi, kamu telat tuh, sudah jam setengah 7, ucap Ibu Irham sambil membawa gayung penuh air untuk menyiram Irham
"jam 7?!!" Irham langsung beranjak dari kasurnya dan mengambil gayung yang dipegang ibunya
"kamu ini, baru dapet gadis cantik saja sudah gak karuan begitu," ucap ibu Irham

"iya mah, aku tidur larut tadi malam, aku mandi dulu!," Irham berlari
"dasar anak muda kalo sudah jatuh cinta," ucap ibu Irham

setelah mandi Irham pun langsung bergegas keluar rumah untuk berangkat sekolah, tapi ia melihat kotak masuk di pesan handphonenya, ada 2 pesan yang belum terbaca
yang satu dari Karin dan yang satu lagi dari nomor yang tidak dikenal

lalu ia membuka pesan dari Karin dan membacanya

ham, aku tau pasti kamu bangun kesiangan, abis tadi malam kita pulang larut kan, yaudah gapapa, kamu langsung ke sekolah ya, aku tunggu di sekolah ya, =)

Irham tersenyum melihat pesan dari gadisnya yang memberikan perhatian kepadanya lalu ia membuka pesan kedua dan membacanya

aku sudah semakin dekat denganmu, aku sudah lebih mudah untuk membunuhmu

-gadis berpita hitam-

Irham terdiam, lagi-lagi teror gadis berpita hitam menghantuinya dikala ia sedang bahagia, bulu kuduk Irham berdiri, ia takut untuk mati

5 komentar:

  1. ah cacat ne yang ini, sok-sok romantis melankolis ah lo san bwakakakakak

    jaman sekarang pacaran masi ngasih bunga nyerah gw

    MANA BISA BINTANG KELIATAN KAYAK MERPATI, KALO YANG DIPANDANGIN AWAN GITU MASIH MENDING <_<

    next please, gw mo liat bunuh2an

    BalasHapus
  2. bentar, masa bunuh2 mulu, ini proses ceritanya, kan ceritanya lagi baru jadian, jadi emang begini agak romance, ya gw tau pasti lo enek, hahahhaa, sabar

    BalasHapus
  3. zep ini sih udah ketebaaak ~ paling yg ngebunuh kakaknya karin atau si karinnya kan yaa?
    trus gara2nya bales dendam kematian orang tuanyaaa wahahaha

    BalasHapus
  4. ya jelas lah nggak mungkin si Karin... itu udah kelewatan ketebaknya. Tapi tetep aja semua udah ketebak kalo bukan si Karin :p

    BalasHapus