Minggu, 23 Agustus 2009

12. Hargai hidupmu, maka hidup akan menghargaimu

Dua laki-laki sejati sedang membuat perhitungan, bertarung untuk hidup dengan harga dirinya sebagai pertaruhan untuk membuktikan siapa penjantan yang paling tangguh.

Sagil mengayunkan samurai dengan kuat ke arah Roy, namun dengan cepat Roy mengelak dan melakukan pukulan balasan dengan stik bisbolnya. Pukulan itu mengarah ke muka Sagil, tapi ia berhasil menangkisnya dengan tangan dan terlempar jauh.

"gil!" hati-hati!" ucap Alvin
"gawat, Sagil kalah kuat dibanding Roy, ayo kita bantuin," ucap Nay
"jangan Nay, ini pertarungan antara kakak dan adik, ini pertarungan yang sudah ditakdirkan, pertarungan untuk pembalasan, ini urusan mereka, kita lihat aja dari sini dan berdoa supaya Sagil bisa menang," ucap Alan sambil menghalangi tubuh Nay dengan tangannya

Sagil meringis kesakitan, ia memegangi tangannya yang terkena pukulan, bagian lengan jaketnya sobek karena terkena kawat berduri yang ada di stik bisbol milik Roy

"sial, hampir aja, untung sempet gw tangkis, kalo gak, abis gw," ucap Sagil
"aah, tangan gw sakit, untung ga berdarah karena gw pake jaket ini," gumam sagil

"kenapa lo gil? jadi ini adek gw yang kuat itu, adek gw yang memimpin "the flame" geng paling terkenal dan ditakuti itu, ternyata lo itu lemah! dasar tolol!" ucap Roy keras

"kita sama-sama dibesarkan dengan kepahitan dan kekejaman, dunia kita terlampau keras, semestinya itu membentuk hati lo jadi kuat! tapi mana? gw gak liat itu di diri lo!" ucap Roy

"jangan banyak bacot lo Roy, jangan berani-beraninya pembunuh macem lo yang ninggalin adeknya sendiri dan tersiksa seumur hidupnya ngomong tentang lemah dan kuat! jangan pernah samain gw sama lo anjing!" ucap Sagil teriak

Sagil berlari ke arah Roy dan mengayunkan samurainya berulang-ulang, namun tidak ada satupun yang mengenai tubuh Roy, dengan cekatan Roy selalu berhasil menghindar. Roy sudah jauh lebih berpengalaman dalam berkelahi, karena ia hidup di lingkungan yang keras dan perkelahian sudah biasa ia lakukan untuk bertahan hidup

Perkelahian berlangsung cukup lama, namun Sagil seperti mainan bagi Roy. Ternyata Roy terlalu kuat untuk Sagil

Tendangan keras Roy mengenai perut Sagil dengan telak, dan Sagil pun terlempar jauh, mulutnya mengeluarkan darah, ia memegangi perutnya yang sakit. Ia tidak pernah berhasil menyerang Roy, bahkan menyentuhnya, ia mulai tidak percaya diri dan takut untuk kalah

"cih, jadi cuma segini kemampuan lo?" ucap Roy sambil meludah
"ternyata kita jauh beda, gw kuat, lo lemah! lo ga berubah dari dulu! ga pernah berani sama papah yang udah sering pukulin lo! lo cuma bisa nerima aja perlakuan papah tanpa ada perlawanan! lo itu lemah!" ucap Roy keras

Sagil bangun perlahan setelah terjatuh karena tendangan keras dari Roy, sambil menahan sakit, ia berpikir bagaimana bisa menyerang Roy dan menjatuhkannya. Otak cerdasnya mulai berpikir untuk mencari kelemahan Roy

Tiba-tiba Sagil menjatuhkan samurainya, ia melakukan kuda-kuda seperti seorang petinju, teman-teman Sagil bingung mengapa Sagil tidak memakai samurai untuk menyerang Roy, tanpa samurai, apa yang bisa dilakukan oleh Sagil

"kenapa Sagil membuang samurainya?" ucap Alvin
"dengan samurai aja dia kalah, apalagi ga pake samurai," ucap Nay
"itu taktik Sagil, dia itu cerdas, pasti itu semua sudah Sagil pikirkan dengan baik," ucap Alan

Sagil maju perlahan mendekati Roy dengan tangan kosong. Roy hanya tersenyum sinis dan meremehkan Sagil

"cih, bocah tolol! mau mati kali," ucap Roy yang melakukan ancang-ancang pukulan dengan tongkat bisbolnya
"jadi itu keputusan lo! gimana bisa lo menang tanpa samurai itu! mati lo gil!" Roy mengayunkan stik bisbolnya

Sagil berhasil menghindar cepat, Roy terus menyerang karena penasaran tidak bisa mengenai Sagil, serangannya sangat acak dan berantakan, Roy menyerang Sagil dengan senyuman sinisnya, ia meremehkan Sagil, Roy yang meremehkan Sagil menjadi lupa diri dan disitulah Sagil melihat peluang, pertahanan Roy melemah

Satu tendangan kuat kearah muka Roy, berhasil menjatuhkannya dan membuatnya terluka, ia tidak menyangka taktik yang Sagil lakukan bisa menjatuhkannya

"gw tau sifat lo, lo itu sangat percaya diri, jadinya lo itu ceroboh, gw sengaja ga pake samurai gw untuk ngebuat lo lebih percaya diri lagi dan jadi lebih ceroboh lagi, di mata lo, gw yang tanpa samurai tentu terlihat sangat lemah dan mudah untuk dikalahkan, jadi lo ngeremehin dan nyerang gw dan lupa dengan sisi pertahanan lo! disitulah gw ambil celah untuk melakukan serangan balik, gw udah berhasil mancing lo dan memanfaatkan sifat lo yang terlalu percaya diri" ucap Sagil

Sagil mengambil stik bisbol yang terjatuh di lantai, ia berjalan mendekati Roy, Roy masih lemas karena tendangan yang telak mengenai mukanya, ia memegangi pipinya yang memar dengan mulutnya yang berdarah

"brengsek, gw ga nyangka lo bisa jatuhin gw, padahal gw jauh lebih berpengalaman daripada lo" ucap Roy agak lemas
"gw tau lo jauh lebih kuat dari gw, secara fisik dan pengalaman tapi gak secara otak," ucap Sagil
"pake otak lo, jangan pake nafsu lo!" ucap Sagil

Sagil melakukan ancang-ancang untuk melakukan pukulan kuat dengan stik bisbolnya kepada Roy yang tergeletak di lantai. Roy terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa, kepalanya agak pusing karena terkena tendangan keras Sagil

Ketika itu, Sagil mengayunkan stik bisbolnya namun tidak mengenai Roy, ia menghentikan stik bisbolnya tepat di atas kepala Roy. Roy yang tak berdaya kaget karena ia masih hidup dan melihat Sagil tidak jadi membunuhnya

"gw maafin lo Roy," ucap Sagil sambil menjatuhkan stik bisbolnya

Roy terdiam dan tidak menyangka adiknya yang bertahun-tahun menyimpan dendam dan sangat membencinya mau memaafkannya dan membiarkannya hidup

"ayo cabut," ucap Sagil mengajak teman-temannya meninggalkan Roy

Tapi seperti tak percaya arti cinta dan kasih, hati Roy yang sudah terlanjur hitam ternoda oleh kejadian 9 tahun lalu itu membimbing Roy untuk berlaku licik, hatinya tak terima karena dikalahkan oleh adiknya, harga dirinya terinjak-injak

Roy mengambil stik bisbol yang dibuang oleh Sagil tadi dan ia melempar stik bisbol itu ke arah sagil. Waktu seakan melambat, teriakan teman-teman Sagil memperingatkan Sagil untuk menghindar terdengar sangat pelan dan tidak jelas. Namun, Sagil lebih memperhatikan suara teman-temannya yang berteriak agar Sagil menghindar dari stik bisbol itu dan suara itu pun langsung terdengar jelas di telinga Sagil.

Sagil mengelakan badannya beberapa detik sebelum stik bisbol itu mengenai kepalanya, wajahnya tergores kawat yang terlilit di bisbol itu. Hampir saja ia terkena telak, telat sedikit saja mungkin ia sudah tewas, Sagil memegang pipinya yang tergores dan membalikkan badannya dengan ekspresi wajah yang geram karena kelicikan Roy

Roy memang tidak berhasil mengenai Sagil dengan stik bisbol itu, namun stik bisbol itu terus melayang dan mengenai lampu tempel yang menyala dan mengandung minyak tertempel di dinding. Lampu itu meledak dan apinya jatuh ke jerigen minyak milik Sagil yang terletak tepat di bawah lampu tempel itu

Api yang menyulut jerigen -jerigen penuh minyak itu membuat ledakan keras di malam itu, markas anak 5 itu mulai terbakar api, Sagil dan teman-temannya panik namun tiba-tiba Roy berlari dan menaiki tangga besi untuk kabur

"gil kita harus keluar dari sini! api ada dimana-mana! bahaya gil!," ucap Alvin sangat panik
"udah lo keluar aja, bawa si bonad, temuin si Vena sama Sergi di jalan tadi, cepet cabut dari sini!" ucap Sagil agak teriak untuk mengeraskan suaranya yang kalah dengan ributnya kobaran api

"terus lo gimana gil?! jangan bego deh! lo mau mati disini?!" ucap Alan keras
"ayo cabut gil!" ucap Nay sambil melihat sekililingnya yang terlahap api
"masih ada urusan yang belum gw selesein!" ucap Sagil

Sagil memandang teman-temannya untuk beberapa detik, lalu ia berlari dan menaiki tangga besi untuk mengejar Roy

"udah ayo cabut! kita harus cabut dari sini!" ucap Alan keras
"Sagil gimana? kita harus nolong dia!" ucap Nay keras
"percuma, itu udah keputusan dia, kita ga bisa berbuat apa-apa lagi!" ucap Alvin sambil membopong Bonad yang sudah agak sadar


"gila!" ledakannya ngeri banget!" ucap Sergi yang melihat ledakan dari mobilnya
"berarti kita harus siap-siap gi! ayo cepet jemput mereka!" ucap Vena

Sergi menyalakan mobilnya dan langsung bergerak untuk menjemput teman-temannya

Di dalam markas yang penuh api itu, dua orang kakak dan adik masih berjibaku, mereka terus berkelahi untuk menunjukkan siapa yang terkuat

"Roy, gw udah ngasih kesempatan lo hidup dan memaafkan lo! tapi kenapa lo ngehianatin gw dan nyerang gw dari belakang?!" ucap Sagil

"gw ga butuh maaf dari lo tolol! apa yang udah dilakukan papah, udah buat gw ga percaya sama namanya pengampunan dan kasih sayang, semua itu bullshit! gak ada namanya cinta di dunia ini, yang ada hidup atau mati! Semua cinta di dunia ini cuma berakhir dalam kepedihan! seperti gw gil! karena cinta gw sama ibu yang begitu kuat! gw berani bunuh ayah gil! itu semua gw lakuin karena gw cinta sama ibu gil! gw sayang sama dia!" Roy berteriak dan mulai menangis

Semua beban dan tekanan yang Roy pendam selama 9 tahun karena telah membunuh ayahnya dan meninggalkan adiknya membuat hatinya tidak kuat, dibalik hatinya yang keras dan hitam, masih ada sedikit cinta. Cinta untuk ibunya



Markas anak 5 sudah hampir terbakar seluruhnya, lantai dasar markas itu sudah dipenuhi semua oleh api, namun Sagil dan Roy masih di dalam markas itu

"gw sayang sama ibu gil! gw sayang sama dia! tapi dia pergi ninggalin gw begitu aja, gw gak bisa nerima itu gil, gw..." Roy berlutut dan menangis penuh pilu

Air mata Roy mengalir sangat deras membasahi pipinya yang penuh luka, ia menangis terus sambil mengucap kata ibu berulang-ulang.

"Roy, gw ngerti perasaan lo, kita itu saudara Roy, tugas saudara itu adalah saling membantu dan mendukung, ini semua sudah berakhir, ayo kita mulai semua dari awal, ayo kita pulang Roy, ibu pasti senang di sana apabila kita bisa akur dan saling menyayangi satu sama lain," ucap Sagil sambil mengulurkan tangan

"gak gil, gw mau ketemu ibu, udah gak ada gunanya lagi gw hidup di dunia ini, dunia ini terlalu kejam, lebih baik gw mati, jagalah diri lo baik-baik."

Roy terjun dari lantai atas markas itu dan langsung jatuh ke lantai dasar yang penuh api. Ia tewas terbakar disana. Kata-kata terakhir yang ia katakan persis seperti kata-kata terakhir yang disampaikan ibunya di surat terakhir sebelum mati.

Sagil teriak memanggil nama Roy, ia tidak percaya dengan apa yang telah kakak kandungnya lakukan, kakaknya telah mati bunuh diri sama seperti ibunya dulu. Mereka mati karena tidak kuat untuk menerima segala konsekuensi hidup, mereka memutuskan untuk mati dan menyerah dengan hidup. Sekuat apapun mereka, setangguh apapun mereka berbicara dan mengaku dirinya kuat, sebetulnya mereka itu lemah karena takut menerima kenyataan hidup dan memilih mati untuk menghindar dari pahitnya kehidupan

"lemah, lo itu lemah Roy," ucap Sagil sambil menangis ketika melihat kakaknya mati bunuh diri

Sagil menangis, untuk berkali-kalinya ia kehilangan orang yang ia cintai, sebenci apapun ia kepada kakaknya, Roy tetap kakaknya yang ia sayangi dan hormati, Sagil menerima pelajaran yang sangat berharga malam itu, janganlah pernah menyerah dan takut dengan kehidupan, dunia tidak terlalu kejam bagi orang yang memiliki rasa cinta dan harapan. Harapan untuk terus hidup untuk mencintai sesama

"Hargai hidupmu, maka hidup akan menghargaimu"



I don't want to miss a thing- aerosmith (ost armageddon)

I could stay awake just to hear you breathing
Watch you smile while you are sleeping
While youre far away dreaming
I could spend my life in this sweet surrender
I could stay lost in this moment forever
Every moment spent with you is a moment I treasure

Dont want to close my eyes
I dont want to fall asleep
Cause Id miss you baby
And I dont want to miss a thing
Cause even when I dream of you
The sweetest dream will never do
Id still miss you baby
And I dont want to miss a thing

Lying close to you feeling your heart beating
And Im wondering what youre dreaming
Wondering if its me youre seeing
Then I kiss your eyes
And thank God were together
I just want to stay with you in this moment forever
Forever and ever

I dont want to miss one smile
I dont want to miss one kiss
I just want to be with youRight here with you, just like this
I just want to hold you close
Feel your heart so close to mine
And just stay here in this moment
For all the rest of time

Dont want to close my eyes
I dont want to fall asleep
Cause Id miss you baby
And I dont want to miss a thing
Cause even when I dream of you
The sweetest dream will never do

Id still miss you baby
And I dont want to miss a thing
Dont want to close my eyes
I dont want to fall asleepI
I dont want to miss a thing

6 komentar:

  1. gokil, tiba-tiba Aerosmith nongol

    ARMAGEDDON

    BalasHapus
  2. weleh. jadinya malah drama geng-gong gini.. ada hubungannya gitu ama si karin?? hahaha.

    BalasHapus
  3. ada, nanti semua berhubungan ko, si ben juga kan dulu mantan the flame, hehehe, tenang, gw buat the flame biar ga monoton aja, tapi tar semua make sense ko

    BalasHapus
  4. iye, gw juga percaya nanti semua berhubungan

    masalahnya, hubungannya itu signifikan nggak...?

    BalasHapus