Jumat, 31 Juli 2009

3. Gotcha!

Irham membuka matanya, tiba-tiba ia sudah terbaring di kasur rumahnya, di meja samping kasurnya sudah ada obat luka, gulungan perban dan kapas

"uuh.....sakit sekali kepalaku." Irham memegang kepalanya yang sudah terbalut perban dengan rapi sambil mengaduh kesakitan.

"sudah istirahat dulu yang cukup ham," tiba-tiba joy masuk ke kamar Irham sambil membawa obat antibiotik untuk Irham

Joy adalah kakak perempuan Irham yang baru lulus sebagai mahasiswa kedokteran di perguruan tinggi negeri di Jakarta. Ia sedang melakukan kerja praktek yang biasa dilakukan oleh mahasiswa kedokteran sebelum boleh membuka praktek dan jadi profesional.

Joy adalah wanita yang sangat anggun. Ia sangat peduli akan kesehatan badan dan berjiwa sosial. Ia wanita yang sangat peduli, penuh perhatian dan tidak cuek seperti adiknya Irham. Joy juga wanita yang sopan, ramah dan baik

"Ham, kenapa kamu sampai begini? kenapa kamu bisa kecelakaan begini? mamah seharian mikirin kamu tuh ham, takut ada apa-apa dengan kamu," ucap Joy pelan
"aku sendiri tidak tahu mbak apa yang terjadi, yang aku ingat aku sedang melaju kencang dengan motorku tapi tiba-tiba aku tidak bisa mengendalikan motorku, remnya tidak berfungsi kak." ucap Irham dengan lemas

"kamu sih, motor ga pernah diurus, rusak kali tuh remnya, kamu juga sih ngebut-ngebut terus naik motor, untung mbak ada di rumah, dan bisa merawat kamu" ucap Joy prihatin
"iya, maaf kak, aku tidak terlalu ngebut sebenarnya, tapi yang aku bingung mengapa rem itu tidak berfungsi ya? padahal tadi pagi masih berfungsi" Ucap Irham bingung
"ah kamu ini malah menyalahkan rem, sudah lupakanlah, istirahat yang cukup, untung lukamu tidak parah ham, kamu patut bersyukur," Joy tersenyum sambil berdiri meninggalkan Irham

"oh iya, ada yang lupa, tadi orang yang mengantarkanmu ke rumah menitipkan surat ini,"
Joy memberikan surat kepada Irham
"surat apa kak? siapa yang memberikan? cewek apa cowok?" tanya Irham
"cewek ham, tapi dia tidak menyebutkan namanya dan langsung pergi begitu saja tanpa berbicara." jawab Joy
"sudah ya mbak keluar dulu mau melihat mamah yang sedang tidur di kamarnya"
Joy pun pergi meninggalkan Irham

dibuka surat itu perlahan oleh Irham, lalu Irham kaget bukan kepalang melihat isi surat itu, tangannya gemetar memegang kertas itu

Ia melihat foto seorang cowok seumurnya yang diberikan tanda silang merah besar dengan darah di foto itu, dibaliknya bertuliskan

Jangan biarkan orang ini mati
kamis besok, jam 10 malam ruang seni musik sekolah

-gadis berpita hitam-

Irham merinding ketakutan dan melihat baik-baik laki-laki yang ada di foto itu.
"ini kan Ben, anak sekelasku, ya tidak salah lagi, ini Ben" ucap Irham yakin
"apa yang sebenarnya terjadi? kenapa pesan ini datang lagi? lalu kenapa Ben yang harus Jadi korban?" Irham sangat bingung dan kesal

"sial, ini tidak bisa dibiarkan, bagaimanapun aku akan mencegah ini terjadi"
"semua sudah semakin jelas dan siapa gadis berpita hitam ini sebenarnya?" Irham bertanya dalam hati

Irham mulai menganalisa kejadian, ia berpikir bahwa orang yang mengirimkan surat ini adalah seorang wanita. Pikirannya langsung menuju pada Karin karena ia baru mengenal perempuan bernama Karin di sekolahnya dan semenjak Karin ada, pesan misterius ini muncul
"ah masa Karin? gak mungkin, ia gadis yang baik, lagipula baru mengenalku? bagaimana bisa ia bertindak sejauh ini, lagipula ia kelihatan baik dan tidak kelihatan ada ada niat jahat kepadaku."



Keesokan harinya ia pergi seperti biasa ke sekolah, namun kali ini ia diantar kakaknya Joy
"nanti mbak jemput ya di depan gang sekolah kamu, mbak usahakan sampai tepat waktu, ya paling lambat jam 6 sore" ucap Joy
"ya mbak, tenang saja, aku pulang jam setengah 5 kok, aku akan menunggu" Irham tersenyum
"ya sudah mbak aku sekolah dulu" Irham keluar dari mobil dan masuk ke sekolah

kepalanya masih ditutup kapas di bagian kening, tangan kiri dibalut perban , dan kakinya yang masih agak sakit dengan jalannya yang agak pincang. Sebenarnya Irham tidak ingin ke sekolah karena kondisinya yang masih belum sehat betul namun karena pesan misterius itu membuatnya penasaran dan ia juga ingin menanyakan pesan itu kepada Karin

Ketika istirahat ia pergi sendiri ke ruang seni musik sekolah, ia ingin menyelidiki ruangan yang disebut pesan misterius yang diterimanya dibuka perlahan-lahan pintu ruangan itu, pintu itu berderit menandakan pintu yang sudah tua, gagang yang sudah agak berkarat disertai debu yang menempel di bagian belakang pintu itu.
Irham masuk ke ruangan itu, dilihatnya ruangan itu baik-baik, tidak ada orang di ruangan itu, lalu ia berjalan perlahan ke dalam ruangan itu.
ruangan itu sangat gelap, piano tua ada di pojok ruangan itu, meja dan kursi yang berjumlah cukup banyak untuk para murid, altar panggung yang cukup besar untuk pertunjukan teater dan drama terlihat begitu gelap. Ruangan itu sangat dingin, bulu kuduk Irham berdiri

"seram juga ruangan ini, tapi aku tidak melihat ada kejanggalan yang terjadi di sini, semua terlihat normal," Irham berjalan melihat-lihat isi dari ruangan itu dan ia terdiam ketika melihat pintu yang berada di pojok ruangan

"pintu apa itu? tanya Irham
lalu ia mendekati pintu itu dan membaca tulisan yang ada di pintu itu

Ruangan topeng dan kostum

"oh ini ruangan topeng dan kostum untuk para pemain teater rupanya," gumam Irham
Irham membuka pintu itu dengan perlahan lalu ia melihat banyak sekali topeng-topeng tua yang berserkan di meja dan terpaku di dinding, kostum dan baju-baju pun banyak tergantung di sudut-sudut ruangan.
Ia terus memeriksa ruangan itu dari sudut ke sudut lalu ia menemukan topeng di atas jubah hitam panjang yang berbentuk aneh dan tergeletak di kursi. "Mengapa hanya topeng ini yang terletak di atas kursi? lalu ia mengambil topeng itu dan dibelakangnya ada tulisan

milik gadis berpita hitam

"hah? topeng ini milik orang yang mengirimkan pesan misterius itu padaku!!"
Irham terheran, matanya terus memperhatinkan topeng itu dengan baik lalu ia taruh kembali topeng itu diatas kursi, tiba-tiba

Tring! ada suara seperti benda logam yang berbunyi karena tertimpa topeng kayu itu
lalu ia melihat benda apa dibalik jubah hitam itu

"pisau!!!? bagaimana bisa ada pisau di sini? untuk apa pisau ini? ukurannya pun cukup besar"
Irham sangat kaget melihat pisau yang tersembunyi di balik jubah hitam itu lalu ia menaruhnya kembali

"Ham!! ngapain lo di sini sendiri?" tiba-tiba muncul suara dari balik pintu yang mengagetkan irham
"eh, eh lo rin, ga-gapa-pa kok, gw lagi iseng aja mmm... mmm... ma....uuu liat-liat ruangan sekolah kita aja." irham berbicara sekenanya untuk mencari alasan
"ah aneh lo, udah yuk kita keluar, disini sumpek," ajak Karin

mereka pun keluar dari ruangan itu
"eh kenapa tangan, sama kepala lo luka-luka gitu?" tanya karin kaget setelah melihat perban di tangan kiri Irham
"iya kemaren gw kecelakaan motor rin, gw ngebut-ngebut sih, tapi gw bingung kenapa remnya bisa blong gitu, mungkin rusak rin." Irham menjelaskan
"ooooh, lo si ngebut-ngebut, hati-hati dong ham" jawab Karin
"iya, eh eh itu kenapa pipi lo agak biru gitu?" Irham sambil bertanya sambil memegang pipi Karin
"Aw!, jangan dipegang ham, sakit nih, iya, mmm.... gw kemaren kejedot meja di rumah gw, gara-gara adek gw nih, sial" jawab Karin
"oooh gtu," ucap Irham penuh curiga

"oh iya ham, ini gw bawain makanan kesukaan lo, nasi goreng katsu." Karin memberikan bungkusan makanan kepada Irham sambil tersenyum
"wah, thx banget nih rin, perhatian banget lo sama gw, tau aja gw laper," Irham sangat senang dengan perhatian yang Karin berikan kepadanya dan ia melihat mata Karin begitu dalam sedang memandangnya dengan kornea mata yang coklat terang, alis yang cukup tebal dan memberikan kesan yang sangat butuh perhatian dan kasih sayang
"rin, lo kenapa?" tanya Irham
"oh apa? oh gapapa ko," Karin tersenyum manis

bel masuk pun berbunyi dan Irham lupa untuk menanyakan pesan itu kepada Karin, lalu ketika di kelas ia berpikir, "ah ga mungkin kalo karin yang kirim pesan misterius itu, masa dia mau ngebunuh orang, dia itu perempuan baik-baik, ramah dan penuh perhatian"
"ah bego banget ya gw sampai curiga sama Karin," Irham tersenyum sambil menghela nafas

sepulang sekolah ia bergegas menuju kelas Karin untuk mengajaknya pulang bersama dengan tujuan ingin mengenalnya lebih dekat namun seperti biasa, Karin sudah menghilang entah kemana, Irham selalu kalah cepat, lalu ia melihat ke gerbang sekolah, ia melihat karin berlari dan terlihat terburu-buru

"Karin!! tunggu!" teriak Irham
Karin hanya menengok ke arah Irham sejenak lalu ia masuk mobil jeep hitam yang menjemputnya
"ah sial!, kenapa dia selalu buru-buru gitu sih, sungguh gadis yang sulit untuk didekati," cetus Irham kesal

Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, Irham yang sedang menunggu kakaknya Joy di depan gang dekat sekolah telah bosan ketika kakaknya tidak datang tepat waktu, sudah 1 jam lebih ia menunggu dan ia sangat kesal karena kakaknya melanggar janji yang disepakati bersama tadi pagi untuk menjemputnya tepat jam 6 sore

"ah mbak Joy kemana sih? sudah berjamur aku disini, kering aku disini nunggu, malah belum makan aku ini, ah sial," Irham bergumam dengan kesal
ia terus menunggu di depan gang itu, jam sudah menunjukkan pukul 6.45 sore namun kakaknya belum kunjung datang, Irham pun mulai gelisah
diteleponnya handphone kakaknya berulang-ulang namun tidak ada yang menjawab, ia pun sudah mengirim sms berkali-kali yang berbunyi seperti ini

Mba dimana? aku lapar?
Mba Joy lama
Mba Joy plis dong cepet dateng
Mba...... Joooooooooooooy!!!
Mbaaaa!!!!! Jooooooy!!! Hartini!!!!!!!! Dimanaaaaa???? kauuuuuuuuuu!!!

Irham mulai panik, jam di tangannya sudah tepat pukul 7 malam
tiba-tiba kring-kring, ada sms masuk dari mbak Joy, lega sekali hatinya ketika kakaknya membalas smsnya, lalu ia baca sms itu

kakakmu ada di pinggir jalan Jeruk Purut,
cepat jemput, ia akan mati dalam waktu 1 jam
Gotcha!!

-gadis berpita hitam-

Irham mematung, tak bisa ia berkata apa-apa, seketika ia membisu melihat pesan yang sangat mengancam ini.
"kakakku? akan mati dalam waktu 1 jam?"
Irham seketika bergegas lari mencari taxi untuk menyelamatkan kakaknya

Kamis, 30 Juli 2009

2. Love at the first sight

Pagi telah tiba, sang mentari pagi mulai muncul kembali setelah tertidur lelap di malam hari, mentari pagi ini begitu menyengat, awan biru terang menemaninya yang terlihat begitu indah berjejer seolah membentuk senyuman untuk menyambut semua orang.

"Irham, cepat berangkat sekolah, nanti telat!!!," Ibu Irham berteriak keras takut anaknya telat masuk sekolah

"iya mah, aku sudah siap kok, mau berangkat nih," dengan sekejap Irham turun dengan cepat melewati tangga dan langsung mengambil sepotong roti yang ada di meja

"kamu jangan nakal di sekolah, belajar yang baik, kamu harus masuk universitas negeri yang bagus nanti ya nak,"ibu Irham berkata

"iya mah, tenang aja. Irham juga mau masuk universitas negri kok, Irham mau jadi pengusaha sukses seperti ayah," Irham tersenyum

"Bagus lah nak, kamu harus lebih sukses dari ayahmu! tapi orang sukses menjadi sangat sibuk, ayahmu sudah lama tidak pulang dari Bali untuk mengurus bisnisnya, huh mamah jadi kesepian disini," keluh ibu Irham

"Tenang saja mah, kan ada Irham dan mba Joy yang menemani,"
udah ya mah Irham berangkat dulu, sudah jam 6.30 nih."

Dengan segera Irham menghidupkan mesin motornya yang diparkir di garasi rumahnya. Motor sport yang keren, berwarna hitam yang sangat jantan. Dikendarainya motor itu dengan cepat, disusulnya satu per satu kendaraan yang ada di depannya, dan akhirnya sampai juga akhirnya di sekolah.

Sampai di kelas ia melihat bangku tempat ia duduk, "Kenapa Bimo tidak masuk sekolah lagi ya?sudah dua hari ia tidak masuk, kemana dia?" batin Irham bingung

Ketika istirahat Irham teringat akan pesan misterius yang ia dapat kemarin. Naluri penyelidiknya keluar, siapa yang mengirim pesan ini? lalu kenapa ia mengirimkan pesan ini padaku? apa maksud dari pesan ini? Irham terus memikirkan pesan misterius itu dan memutuskan untuk mencari pengirim pesan itu di sekolahnya.

"Gadis berpita hitam?" bisik Irham yang sedang duduk di taman sekolah sendirian
Tentu saja irham sendiri di taman sekolah karena ia adalah anak baru di SMA ini, hanya beberapa teman saja yang ia kenal dan lagipula ia anak yang agak pendiam.

"hai, boleh gw duduk di sini?" suara lembut itu mengalun begitu indah sampai di telinga Irham
dilihat baik-baik oleh Irham gadis manis yang menghampirinya, dari ujung kaki sampai ujung kepala. Kulitnya begitu putih dan mulus, aura cerah memancar dari tubuh gadis yang langsing dengan rambut panjang sebahu. Rambutnya hitam pekat, senyum di pipinya dengan lesung pipit menambah manis gadis ini.

Sweater abu-abu lengan panjang dengan rok tidak sampai bawah lutut yang membuat kaki indah gadis ini terlihat sangat sexy.

"wah cantik banget cewe ini" Irham jatuh cinta begitu saja pada pandang pertama
"bo-boleh-boleh, si-sila-la-kan duduk" Irham berbicara terbata-bata, tak percaya ada gadis yang begitu cantik yang menghampirinya

"Halo, kenalin nama gw Karin " sambil tersenyum manis ia menyodorkan tanganya kepada Irham
"o oh oh gw gw Ir-ham, gw murid baru di sekolah ini," sambil menyambut jabatan tangan dari karin
"iya gw tau ko, gw juga baru ngeliat lo di sini, lo kelas berapa ham?"
"oh gw kelas 2 ipa 1 rin, lo kelas berapa?"
"wah kelas kita bersebelahan ya, gw 2 ipa 2 ham."
"oooo" Irham menganggukan kepalanya

seketika suasana begitu hening, mereka berdua terdiam

"hahahaha, ko lo diem aja sih ham? gimana kalo kita ke kantin, gw laper nih" ajak karin
"oh oke, ayo deh kalo gitu"

mereka berdua pergi ke kantin untuk makan siang
"mimpi apa gw semalem? ketemu cewek cakep gini, disamperin lagi,"
"gw yakin Karin terpukau sama kegantengan gw, secara gw kan cool, hehehe"
Irham terus narsis dengan dirinya sendiri, kegeerannya memang level tinggi, ia merasa bangga dihampiri oleh gadis yang sangat cantik

"Gw harus dapetin nih cewe, mudah-mudahan dia orangnya baik,"
Irham sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, ia ingin Karin menjadi pacarnya
namun Irham tetaplah Irham yang dingin terhadap wanita, kurang agresif dan nunggu
ya bergitulah Irham, sejak SD sampe SMA belum pernah pacaran, bukan karena ia jelek, namun karena ia kurang ada usaha saja

Kantin sangat penuh dengan anak-anak sekolah yang sedang mengantri untuk beli makanan
ada yang beli nasi goreng katsu, nasi goreng ayam, nasi goreng ikan asin, bakso, somay.
Kantin sangat ramai sekali, Karin dan Irham bingung mau makan dimana dan malas mengantri untuk makan

"Rin kita makan dimana nih?" Irham menghela nafas
"Ah gampang, tenang aja, lo mau pesen apa?" jawab karin optimis
"gampang gimana? penuh semua gini." jawab Irham pesimis
"udah deh, lo mau pesen apa, mau gw pesenin ga nih?" timpal Karin sedikit emosi
"yaudah deh, gw mau nasi goreng katsu aja, minumnya es jeruk ya"
"ok!" jawab karin sambil mengacungkan jempolnya

"Mang olan! nasi goreng katsu dua ya, sama es jeruk dua juga! cepet ya mang!", teriak Karin
"Iya neng karin, tunggu sebentar ya!", jawab mang olan cepat
"udah gw pesenin tuh, asik kan", ucap karin kepada Irham
"wah ko lo ga ngantri si? langsung serobot gitu aja?" tanya Irham bingung
"santai aja, hampir semua dagangan di sekolah ini punya bokap gw ham!" jawab Karin
"oh pantas saja, jadi lo bisa diduluin yah, enak juga kalo gini, ga capek-capek ngantri"
"iyalah" ucap Karin dengan senyumnya yang manis

mereka terus berbincang-bincang dengan asiknya, tawa canda mewarnai perbincangan mereka, mereka saling bertanya tentang hobi, musik favorit, makanan favorit, bergosip. Mereka menemukan kecocokan diantaranya. Keduanya merasa sangat nyaman walaupun baru pertama kenal

"hahahaha, gila lo ham! kocak banget lawakan lo" karin tertawa tebahak-bahak mendengar lawan Irham yang sangat lucu. Irham dari dulu memang anak yang humoris dan sangat ngocol
"iya gitu ceritanya rin, hahaha" ucap Irham sambil tersenyum

Kriiiiiiiiiiiiiing!!
"wah udah bel ham, ayo kita masuk!" ucap Karin sambil membereska piring dan berdiri dari meja
"iya nih, pelajaran fisika, favorit gw bgt!" ucap Irham dengan yakin
"wah sama kaya gw ham, gw juga suka fisika" jawab Karin dengan semangat
"wah samaan nih, jodoh kali, hehehe," ucap Irham dengan senyum
Karin hanya tersenyum tipis dengan tatapan dingin penuh arti melihat wajah irham
lalu ia pun masuk ke kelas

"kenapa dia tersenyum begitu?" Irham sangat bingung melihat ekspresi karin yang tiba-tiba berubah drastis dan meninggalkan ia begitu saja
Irham pun masuk kelas dan belajar fisika sambil terus memikirkan gadis pujaannya karin

Hari sudah sore, langit berwarna jingga dan matahari pun sudah tidak sepanas tadi pagi

kriiiiiiiiiiiiiiiing, jam menunjukkan pukul stgh 5 sore
Para murid SMA Cemara telah selesai belajar hari ini dan mereka bergegas pulang. Ada yang tetap di sekolah untuk mengikuti kegiatan eksul, ada yang pergi ke tempat les, ada yang langsung pulang untuk melepas lelah setelah seharian belajar di sekolah.

Irham turun dari lantai dua sekolahnya, ia menuju parkiran motor yang terletak di belakang sekolahnya. Ia berjalan pelan menuju motornya sambil terus memikirkan keberadaan Karin.
Irham memang menghampiri kelas Karin seketika pulang sekolah, ia bermaksud untuk mengajak Karin pulang bersama namun karin sudah tidak ada di kelasnya dan teman sekelasnya bilang bahwa Karin langsung pulang dan terlihat terburu-buru keluar dari kelas.

"Ya sudahlah, mungkin besok saja aku mengajaknya pulang bareng," pikir Irham
Irham menghidupkan motornya dan memasang helm birunya yang bergambar Tribal api.
Tiba-tiba sesosok orang muncul dan terlihat dari spion sebelah kanannya, berdiri cukup dekat di belakang motornya, dan ia pun kaget.

Lalu Irham pun menengok ke belakang
ia mengernyitkan matanya, untuk memperjelas penglihatannya
dilihatnya baik-baik tempat orang misterius itu berada namun ternyata tidak ada siapa-siapa disana

"apa yang aku lihat tadi? Sepertinya tadi ada orang di belakangku"
"ah mungkin aku salah lihat, aku hanya kelelahan saja" ucap Irham dalam hati

lalu ia menancap gas motornya untuk pulang ke rumahnya
seseorang muncul dari balik tembok dan tersenyum licik ketika melihat Irham pergi
orang itulah yang dilihat Irham tadi

Irham seperti biasanya, ngebut, menyalip sana sini ketika mengendarai sepeda motor
Ia melaju kencang sepeda motornya ketika berada di jalan lurus dekat sekolah
tiba-tiba rem belakangnya blong, ia tidak dapat menghentikan motornya, seketika ia tergelincir dan terpental dari motornya ketika menabrak trotar
Irham terguling-guling di jalan, motornya terpental jauh dan rusak, kaca depan dan belakang yang pecah, stang motor yang bengkok dan body yang lecet-lecet karena kecelakaan itu

Irham tak sadarkan diri, ia berpikir, "apakah ini ajalku"

Selasa, 28 Juli 2009

1. Pesan untuk Irham

Pagi cerah di sebuah komplek perumahan cemara 2, yang terletak di pinggiran kota Jakarta. Salah satu rumah di depan lapangan bola yang cukup luas baru didatangi penghuninya. Keluarga ini pindah rumah setelah meninggalkan rumah lamanya di daerah rawasari Jakarta Pusat.

Seorang anak laki-laki berumur 17 tahun berlari masuk ke rumahnya yang baru. Dilihatnya baik-baik rumah itu, wajahnya tersenyum manis, rambut hitam lurus dan berponi, baju yang bergambar Popart artist yang sedang nge-trend pada masa itu. Irham (panggilan anak itu) adalah seorang anak laki-laki yang suka bermimpi, senang memecahkan teka-teki, senang baca novel berat detektif terkenal, novel pembunuhan dan majalah-majalah ilmu pengetahuan

Irham adalah anak yang cukup pendiam, berbicara seperlunya, agak tertutup namun sangat kritis, pintar dan penyelidik

Hari ini adalah hari pertama ia masuk ke SMA barunya, ia bersekolah di dekat rumah barunya, sekitar 5 kilometer dari sekolahnya. SMA Cemara Asri nama sekolahnya.
Irham berlari dengan peluh, keringat mulai bercucuran karena tersengat matahari pagi yang cukup panas, nafasnya tersengal-sengal berburu dengan detak jantungnya yg keras. Jam ditangannya sudah menunjukan jam 7 pagi. Lalu ia pun sampai dikelas.

Irham: "maaf pak, saya terlambat"
Pak Budi: " ya tidak apa-apa nak, silakan masuk, siapa namamu nak?"
"Irham pak, Muhammad Irham", dengan tegas ia menjawab
"Ya silakan duduk di sebelah Bimo di sebelah sana!", jawab Pak Budi guru Bahasa inggris
"Halo nama saya Muhammad Irham, panggil saja Irham", Irham memperkenalkan diri kepada
Bimo
"Gw Bimo!", dengan sikap yang acuh dan tanpa ada jabat tangan, Bimo menyebut namanya

Sombong sekali orang ini, dia pikir siapa dia, laganya bagai bos saja, pikir Irham menggerutu

Di dalam setiap pelajaran, Irham selalu mengerjakan tugas dengan baik, pelajaran bahasa indonesia dapat 100, matematika dapat 100, Bahasa Inggris dapet 100. Ia anak yang sangat luar biasa dan sudah menjadi favorit setiap guru di sekolah itu.

Namun Bimo sebaliknya, ia adalah anak yang sangat nakal, PR tidak pernah ia kerjakan, tugas selalu dapet nilai jelek. 50 adalah nilai yang sehari-hari sudah menjadi teman akrabnya di sekolah ini.

Suatu hari Irham datang ke sekolah, bel tanda masuk telah berbunyi.
"Kemana Bimo? mengapa ia belum datang?" Irham berbicara dalam hati
Di sekolah ia selalu memikirkan Bimo, "kemana dia? aku merasa ada yang aneh dengan tingkahnya, ia sangat dingin dan seperti merahasiakan sesuatu."

ketika pulang sekolah, Irham langsung masuk kamar. Ia sangat kelelahan setelah pulang dari sekolah. Jam sudah menunjukan pukul 6 sore, langit mulai gelap, matahari perlahan menghilang di sebelah barat diiringi suara adzan yang berkumandang. Irham seketika mandi dan menunaikan ibadah shalat maghrib.

Kring, Kring, Kring!!
Irham tersentak kaget ketika handphone nya berbunyi tanda sms masuk. Dilihatnya handphone itu seketika ia selesai shalat, lalu dibacanya pesan itu baik-baik.

Korban pertama
Kamis, Jam 10 malam, ruang kelas seni musik sekolah

-gadis berpita hitam-

Irham pun bingung ketika melihat sms itu. Ia bingung sekali dan bertanya apa maksud dari sms ini. "korban pertama? ruang musik sekolah? siapa yang jadi korban? korban apa?
lalu siapa gadis berpita hitam?"

"Sial, baru seminggu aku di sekolah ini sudah ada sms nggak jelas kaya gini, apaan nih, ah mungkin sms iseng aja."

Minggu, 05 Juli 2009

salah ambil

suatu ketika pesawat garudi mengalami gangguan mesin dan pilot mengumumkan kpd para penumpang untuk terjun dari pesawat dengan menggunakan parasut, namun parasut yang tersedia hanya 3 dan penumpangnya ada 4(aa gym, sby, gusdur, dan anak sd)

sby: saya presiden dan dibutuhkan rakyat Indonesia, saya harus selamat
(sby pun mengambil 1 parasut dan terjun)

anak sd: saya harus selamat, krn saya masa depan bangsa
(tiba2 gusdur lari dan langsung terjun dari pesawat)
gusdur: saya harus selamat, saya tdk mau mati!

aa gym: haduh gmn nih parasutnya tinggal 1, salah satu dari kita tidak akan selamat, sudah kamu saja yg ambil parasut itu, kmu harapan bangsa, kmu pantas hidup

anak sd: sudah tenang saja aa gym
aa gym: tenang bagaimana, cepat kmu harus selamat, cepat terjun!!!

anak sd: tenang aja aa gym, parasutnya masih ada 2, yang diambil gusdur itu tadi tas saya bukan parasut