Selasa, 28 Juli 2009

1. Pesan untuk Irham

Pagi cerah di sebuah komplek perumahan cemara 2, yang terletak di pinggiran kota Jakarta. Salah satu rumah di depan lapangan bola yang cukup luas baru didatangi penghuninya. Keluarga ini pindah rumah setelah meninggalkan rumah lamanya di daerah rawasari Jakarta Pusat.

Seorang anak laki-laki berumur 17 tahun berlari masuk ke rumahnya yang baru. Dilihatnya baik-baik rumah itu, wajahnya tersenyum manis, rambut hitam lurus dan berponi, baju yang bergambar Popart artist yang sedang nge-trend pada masa itu. Irham (panggilan anak itu) adalah seorang anak laki-laki yang suka bermimpi, senang memecahkan teka-teki, senang baca novel berat detektif terkenal, novel pembunuhan dan majalah-majalah ilmu pengetahuan

Irham adalah anak yang cukup pendiam, berbicara seperlunya, agak tertutup namun sangat kritis, pintar dan penyelidik

Hari ini adalah hari pertama ia masuk ke SMA barunya, ia bersekolah di dekat rumah barunya, sekitar 5 kilometer dari sekolahnya. SMA Cemara Asri nama sekolahnya.
Irham berlari dengan peluh, keringat mulai bercucuran karena tersengat matahari pagi yang cukup panas, nafasnya tersengal-sengal berburu dengan detak jantungnya yg keras. Jam ditangannya sudah menunjukan jam 7 pagi. Lalu ia pun sampai dikelas.

Irham: "maaf pak, saya terlambat"
Pak Budi: " ya tidak apa-apa nak, silakan masuk, siapa namamu nak?"
"Irham pak, Muhammad Irham", dengan tegas ia menjawab
"Ya silakan duduk di sebelah Bimo di sebelah sana!", jawab Pak Budi guru Bahasa inggris
"Halo nama saya Muhammad Irham, panggil saja Irham", Irham memperkenalkan diri kepada
Bimo
"Gw Bimo!", dengan sikap yang acuh dan tanpa ada jabat tangan, Bimo menyebut namanya

Sombong sekali orang ini, dia pikir siapa dia, laganya bagai bos saja, pikir Irham menggerutu

Di dalam setiap pelajaran, Irham selalu mengerjakan tugas dengan baik, pelajaran bahasa indonesia dapat 100, matematika dapat 100, Bahasa Inggris dapet 100. Ia anak yang sangat luar biasa dan sudah menjadi favorit setiap guru di sekolah itu.

Namun Bimo sebaliknya, ia adalah anak yang sangat nakal, PR tidak pernah ia kerjakan, tugas selalu dapet nilai jelek. 50 adalah nilai yang sehari-hari sudah menjadi teman akrabnya di sekolah ini.

Suatu hari Irham datang ke sekolah, bel tanda masuk telah berbunyi.
"Kemana Bimo? mengapa ia belum datang?" Irham berbicara dalam hati
Di sekolah ia selalu memikirkan Bimo, "kemana dia? aku merasa ada yang aneh dengan tingkahnya, ia sangat dingin dan seperti merahasiakan sesuatu."

ketika pulang sekolah, Irham langsung masuk kamar. Ia sangat kelelahan setelah pulang dari sekolah. Jam sudah menunjukan pukul 6 sore, langit mulai gelap, matahari perlahan menghilang di sebelah barat diiringi suara adzan yang berkumandang. Irham seketika mandi dan menunaikan ibadah shalat maghrib.

Kring, Kring, Kring!!
Irham tersentak kaget ketika handphone nya berbunyi tanda sms masuk. Dilihatnya handphone itu seketika ia selesai shalat, lalu dibacanya pesan itu baik-baik.

Korban pertama
Kamis, Jam 10 malam, ruang kelas seni musik sekolah

-gadis berpita hitam-

Irham pun bingung ketika melihat sms itu. Ia bingung sekali dan bertanya apa maksud dari sms ini. "korban pertama? ruang musik sekolah? siapa yang jadi korban? korban apa?
lalu siapa gadis berpita hitam?"

"Sial, baru seminggu aku di sekolah ini sudah ada sms nggak jelas kaya gini, apaan nih, ah mungkin sms iseng aja."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar