Kamis, 30 Juli 2009

2. Love at the first sight

Pagi telah tiba, sang mentari pagi mulai muncul kembali setelah tertidur lelap di malam hari, mentari pagi ini begitu menyengat, awan biru terang menemaninya yang terlihat begitu indah berjejer seolah membentuk senyuman untuk menyambut semua orang.

"Irham, cepat berangkat sekolah, nanti telat!!!," Ibu Irham berteriak keras takut anaknya telat masuk sekolah

"iya mah, aku sudah siap kok, mau berangkat nih," dengan sekejap Irham turun dengan cepat melewati tangga dan langsung mengambil sepotong roti yang ada di meja

"kamu jangan nakal di sekolah, belajar yang baik, kamu harus masuk universitas negeri yang bagus nanti ya nak,"ibu Irham berkata

"iya mah, tenang aja. Irham juga mau masuk universitas negri kok, Irham mau jadi pengusaha sukses seperti ayah," Irham tersenyum

"Bagus lah nak, kamu harus lebih sukses dari ayahmu! tapi orang sukses menjadi sangat sibuk, ayahmu sudah lama tidak pulang dari Bali untuk mengurus bisnisnya, huh mamah jadi kesepian disini," keluh ibu Irham

"Tenang saja mah, kan ada Irham dan mba Joy yang menemani,"
udah ya mah Irham berangkat dulu, sudah jam 6.30 nih."

Dengan segera Irham menghidupkan mesin motornya yang diparkir di garasi rumahnya. Motor sport yang keren, berwarna hitam yang sangat jantan. Dikendarainya motor itu dengan cepat, disusulnya satu per satu kendaraan yang ada di depannya, dan akhirnya sampai juga akhirnya di sekolah.

Sampai di kelas ia melihat bangku tempat ia duduk, "Kenapa Bimo tidak masuk sekolah lagi ya?sudah dua hari ia tidak masuk, kemana dia?" batin Irham bingung

Ketika istirahat Irham teringat akan pesan misterius yang ia dapat kemarin. Naluri penyelidiknya keluar, siapa yang mengirim pesan ini? lalu kenapa ia mengirimkan pesan ini padaku? apa maksud dari pesan ini? Irham terus memikirkan pesan misterius itu dan memutuskan untuk mencari pengirim pesan itu di sekolahnya.

"Gadis berpita hitam?" bisik Irham yang sedang duduk di taman sekolah sendirian
Tentu saja irham sendiri di taman sekolah karena ia adalah anak baru di SMA ini, hanya beberapa teman saja yang ia kenal dan lagipula ia anak yang agak pendiam.

"hai, boleh gw duduk di sini?" suara lembut itu mengalun begitu indah sampai di telinga Irham
dilihat baik-baik oleh Irham gadis manis yang menghampirinya, dari ujung kaki sampai ujung kepala. Kulitnya begitu putih dan mulus, aura cerah memancar dari tubuh gadis yang langsing dengan rambut panjang sebahu. Rambutnya hitam pekat, senyum di pipinya dengan lesung pipit menambah manis gadis ini.

Sweater abu-abu lengan panjang dengan rok tidak sampai bawah lutut yang membuat kaki indah gadis ini terlihat sangat sexy.

"wah cantik banget cewe ini" Irham jatuh cinta begitu saja pada pandang pertama
"bo-boleh-boleh, si-sila-la-kan duduk" Irham berbicara terbata-bata, tak percaya ada gadis yang begitu cantik yang menghampirinya

"Halo, kenalin nama gw Karin " sambil tersenyum manis ia menyodorkan tanganya kepada Irham
"o oh oh gw gw Ir-ham, gw murid baru di sekolah ini," sambil menyambut jabatan tangan dari karin
"iya gw tau ko, gw juga baru ngeliat lo di sini, lo kelas berapa ham?"
"oh gw kelas 2 ipa 1 rin, lo kelas berapa?"
"wah kelas kita bersebelahan ya, gw 2 ipa 2 ham."
"oooo" Irham menganggukan kepalanya

seketika suasana begitu hening, mereka berdua terdiam

"hahahaha, ko lo diem aja sih ham? gimana kalo kita ke kantin, gw laper nih" ajak karin
"oh oke, ayo deh kalo gitu"

mereka berdua pergi ke kantin untuk makan siang
"mimpi apa gw semalem? ketemu cewek cakep gini, disamperin lagi,"
"gw yakin Karin terpukau sama kegantengan gw, secara gw kan cool, hehehe"
Irham terus narsis dengan dirinya sendiri, kegeerannya memang level tinggi, ia merasa bangga dihampiri oleh gadis yang sangat cantik

"Gw harus dapetin nih cewe, mudah-mudahan dia orangnya baik,"
Irham sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, ia ingin Karin menjadi pacarnya
namun Irham tetaplah Irham yang dingin terhadap wanita, kurang agresif dan nunggu
ya bergitulah Irham, sejak SD sampe SMA belum pernah pacaran, bukan karena ia jelek, namun karena ia kurang ada usaha saja

Kantin sangat penuh dengan anak-anak sekolah yang sedang mengantri untuk beli makanan
ada yang beli nasi goreng katsu, nasi goreng ayam, nasi goreng ikan asin, bakso, somay.
Kantin sangat ramai sekali, Karin dan Irham bingung mau makan dimana dan malas mengantri untuk makan

"Rin kita makan dimana nih?" Irham menghela nafas
"Ah gampang, tenang aja, lo mau pesen apa?" jawab karin optimis
"gampang gimana? penuh semua gini." jawab Irham pesimis
"udah deh, lo mau pesen apa, mau gw pesenin ga nih?" timpal Karin sedikit emosi
"yaudah deh, gw mau nasi goreng katsu aja, minumnya es jeruk ya"
"ok!" jawab karin sambil mengacungkan jempolnya

"Mang olan! nasi goreng katsu dua ya, sama es jeruk dua juga! cepet ya mang!", teriak Karin
"Iya neng karin, tunggu sebentar ya!", jawab mang olan cepat
"udah gw pesenin tuh, asik kan", ucap karin kepada Irham
"wah ko lo ga ngantri si? langsung serobot gitu aja?" tanya Irham bingung
"santai aja, hampir semua dagangan di sekolah ini punya bokap gw ham!" jawab Karin
"oh pantas saja, jadi lo bisa diduluin yah, enak juga kalo gini, ga capek-capek ngantri"
"iyalah" ucap Karin dengan senyumnya yang manis

mereka terus berbincang-bincang dengan asiknya, tawa canda mewarnai perbincangan mereka, mereka saling bertanya tentang hobi, musik favorit, makanan favorit, bergosip. Mereka menemukan kecocokan diantaranya. Keduanya merasa sangat nyaman walaupun baru pertama kenal

"hahahaha, gila lo ham! kocak banget lawakan lo" karin tertawa tebahak-bahak mendengar lawan Irham yang sangat lucu. Irham dari dulu memang anak yang humoris dan sangat ngocol
"iya gitu ceritanya rin, hahaha" ucap Irham sambil tersenyum

Kriiiiiiiiiiiiiing!!
"wah udah bel ham, ayo kita masuk!" ucap Karin sambil membereska piring dan berdiri dari meja
"iya nih, pelajaran fisika, favorit gw bgt!" ucap Irham dengan yakin
"wah sama kaya gw ham, gw juga suka fisika" jawab Karin dengan semangat
"wah samaan nih, jodoh kali, hehehe," ucap Irham dengan senyum
Karin hanya tersenyum tipis dengan tatapan dingin penuh arti melihat wajah irham
lalu ia pun masuk ke kelas

"kenapa dia tersenyum begitu?" Irham sangat bingung melihat ekspresi karin yang tiba-tiba berubah drastis dan meninggalkan ia begitu saja
Irham pun masuk kelas dan belajar fisika sambil terus memikirkan gadis pujaannya karin

Hari sudah sore, langit berwarna jingga dan matahari pun sudah tidak sepanas tadi pagi

kriiiiiiiiiiiiiiiing, jam menunjukkan pukul stgh 5 sore
Para murid SMA Cemara telah selesai belajar hari ini dan mereka bergegas pulang. Ada yang tetap di sekolah untuk mengikuti kegiatan eksul, ada yang pergi ke tempat les, ada yang langsung pulang untuk melepas lelah setelah seharian belajar di sekolah.

Irham turun dari lantai dua sekolahnya, ia menuju parkiran motor yang terletak di belakang sekolahnya. Ia berjalan pelan menuju motornya sambil terus memikirkan keberadaan Karin.
Irham memang menghampiri kelas Karin seketika pulang sekolah, ia bermaksud untuk mengajak Karin pulang bersama namun karin sudah tidak ada di kelasnya dan teman sekelasnya bilang bahwa Karin langsung pulang dan terlihat terburu-buru keluar dari kelas.

"Ya sudahlah, mungkin besok saja aku mengajaknya pulang bareng," pikir Irham
Irham menghidupkan motornya dan memasang helm birunya yang bergambar Tribal api.
Tiba-tiba sesosok orang muncul dan terlihat dari spion sebelah kanannya, berdiri cukup dekat di belakang motornya, dan ia pun kaget.

Lalu Irham pun menengok ke belakang
ia mengernyitkan matanya, untuk memperjelas penglihatannya
dilihatnya baik-baik tempat orang misterius itu berada namun ternyata tidak ada siapa-siapa disana

"apa yang aku lihat tadi? Sepertinya tadi ada orang di belakangku"
"ah mungkin aku salah lihat, aku hanya kelelahan saja" ucap Irham dalam hati

lalu ia menancap gas motornya untuk pulang ke rumahnya
seseorang muncul dari balik tembok dan tersenyum licik ketika melihat Irham pergi
orang itulah yang dilihat Irham tadi

Irham seperti biasanya, ngebut, menyalip sana sini ketika mengendarai sepeda motor
Ia melaju kencang sepeda motornya ketika berada di jalan lurus dekat sekolah
tiba-tiba rem belakangnya blong, ia tidak dapat menghentikan motornya, seketika ia tergelincir dan terpental dari motornya ketika menabrak trotar
Irham terguling-guling di jalan, motornya terpental jauh dan rusak, kaca depan dan belakang yang pecah, stang motor yang bengkok dan body yang lecet-lecet karena kecelakaan itu

Irham tak sadarkan diri, ia berpikir, "apakah ini ajalku"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar