Sabtu, 24 Oktober 2009

28. Reinforcement From Hell

Sergi tewas malam itu, satu tembakan tepat mengenai dahinya. Bimo telah berhasil membalaskan dendamnya. Bimo melihat mayat Sergi yang tergeletak itu. Ia tersenyum puas

"sudah aku tepati janjiku mah.... va..."

Vena berlari dan melihat Sergi pacarnya yang telah mati itu, ia berteriak memanggilnya namun Sergi tidak bergeming.

Vena terlihat lemas, ia menangis sangat pilu, air matanya membasahi wajah Sergi. Vena sadar kalau Sergi sudah mati. Vena mengambil kotak hitam yang dipegang Sergi, lalu ia membukanya. Isi kotak itu adalah cincin yang sangat indah untuk Vena

Vena memakai cincin itu lalu ia membaca tulisan di kotak cincin itu

"Our love will be last forever, I love you Vena"

Vena menangis sangat pilu dan memeluk Sergi yang telah tewas itu. Ia tidak percaya karena Sergi telah pergi selamanya dan meninggalkannya. Kesedihan Vena di malam itu sungguh tak terbendung.

"gi...... ....aku sayang kamu..... aku cinta kamu gi......cinta kita gak akan pernah berakhir....


"itulah ganjaran yang pantas untuk seorang pemerkosa dan biadab kaya dia," ucap Bimo

"apa lo ga tau kalo gw sayang sama dia mo?? lo ga tau seberapa gw sayangnya sama dia!!? dan sekarang!! sekarang dia mati!! lo ga tau apa yang gw rasain mo?!! dasar pembunuh biadab!!!" ucap Vena keras sambil menangis

Bimo tersenyum sinis

"apa lo bilang? lo sayang sama dia? sekarang dia mati dan gw ga tau apa yang lo rasain??" ucap Bimo

Vena hanya terdiam dan melihat Bimo sambil menangis pilu

"perasaan gw sama kaya lo ven, perasaan kehilangan orang yang sangat kita cintai! ibu sama adek gw mati ven!! mati!! semua orang yang gw sayang udah mati karena kesalahan flame!! Mereka semua mati karena orang-orang biadab kaya Sergi!!

"kalo lo jadi gw, apa yang bakal lo lakuin?"

Vena terdiam sejenak, lalu ia menjawab,"gw bakal bunuh orang itu... gw bakal balas dendam ke orang yang ganggu gw dan orang-orang yang gw cinta..." ucap Vena

"itu yang gw lakuin sekarang ven... gw balas dendam atas kematian orang-orang yang gw cinta" ucap Bimo

"gw gak tau mau ngapain lagi mo... bunuh gw," ucap Vena

Bimo mengarahkan pistolnya ke Vena. Vena terdiam dan siap untuk mati. Namun Bimo tidak menarik pelatuk pistolnya, ia melempar pistol itu tepat di depan Vena

"hidup pilihan ven... biar lo yang milih sendiri...." ucap Bimo

Bimo, Alvin, Karin dan Arthur pergi meninggalkan Vena dan Sergi. Bimo telah berhasil membunuh korban keduanya, Sergi

"kenapa lo biarin dia hidup mo?" tanya Arthur
"gw tau pasti dia bakal bunuh diri.... dia terlalu sayang sama Sergi," ucap Bimo


Suara tembakan terdengar keras dari arah tempat Vena dan Sergi berada. Vena telah menembak dirinya sendiri dan mati memeluk Sergi



"Tim alpha masuk!! tim alpha masuk!! sejumlah geng menyerang stasiun kereta kota tua!! kami butuh bantuan segera!!
"Tim alpha disini!! kami segera kesana!!! bertahanlah!!!" ucap Kapten Aryo

Kapten Aryo segera berlari ke mobilnya untuk menuju stasiun kereta kota tua, ia masuk ke dalam mobil dan menyalakan mobilnya, namun perwira Edo mengetuk kaca mobilnya

"ada apa do? ayo cepat ikut!! tim delta butuh bantuan di stasiun kereta kota tua!" ucap Kapten Aryo
"tidak kapten! saya mendapat kabar tentang keberadaan animus! tim beta telah menemukan lokasi para animus membunuh korban keduanya! mereka mengaku mendengar suara tembakan dari sebuah cafe di pinggiran kota!" ucap perwira Edo

"baiklah!! kamu bersama anggota tim pergi kesana! saya dengan sisa tim yang lain akan menuju stasiun kereta kota tua!! jaga dirimu baik-baik do!" ucap Kapten Aryo

"baik kapten"

Perwira Edo melihat mobil polisi Kapten Aryo yang berjalan menjauhinya bersama mobil-mobil polisi yang lain

"hati-hati kapten, jangan mati..." ucap perwira Edo



Di stasiun kereta kota tua

"mereka berjumlah cukup banyak, strategi menyebar, buat musuh menyebar.... berikan kemampuan terbaik kalian! kita bukan polisi biasa! kita adalah pasukan elit! jangan bertindak ceroboh!" ucap salah satu anggota pasukan elit

"baik! jangan menyerah dan takut akan geng ini! kita pasti menang! ayo serang ke depan!"

Para pasukan elit itu menyebar dengan kelompoknya, mereka membawa senapannya masing-masing. Mereka mengendap-endap di balik gerbong kereta yang sudah tidak terpakai itu


Anggota Andromeda sedang berjibaku dengan pasukan elit itu. Mereka saling tembak menembak.

"bangsat! jumlah mereka banyak!!" ucap salah satu anggota andromeda
"udah jangan banyak bacot! kita diperintahin Arthur untuk menahan mereka! ayo tembak lagi!" ucap Felix

Felix menembakkan senapannya ke arah pasukan elit itu, namun tembakkannya meleset dan para polisi elit itu bersembunyi di balik tembok

"sial! gak ada yang kena! bagi peluru mon!" ucap Felix
"nih bos!" ucap Semon


"maju! maju! anda serang dari kiri! saya dari kanan! kita kepung dia!" ucap anggota pasukan elit

Para pasukan elit itu menembak para anggota geng andromeda, mereka semua tewas di sana. Felix berlari menjauhi para polisi elit itu, ia kabur karena takut mati seperti teman-temannya

"anjing! si Theo sama Leonard mana lagi!" ucap Felix

DAR!

Tembakkan terarah anggota pasukan elit mengenai punggung Felix yang sedang berlari itu

"aaah!!!... shi......shiit!" ucap Felix yang meringis kesakitan

Ia pun terjatuh dan tewas

"andromeda telah lumpuh total! satu geng telah lumpuh!" ucap anggota pasukan elit itu

Pasukan elit ini sangat tangguh dan memiliki kemampuan taktik menyerang dan bertahan yang baik. Mereka memang dibuat khusus untuk anti teror. Mereka dikenal dengan sebutan S.E.F Delta anti teror (Special Elite Force)


Geng bomber berjalan bersama dengan jumlah yang cukup banyak. Mereka membawa senjata peledaknya masing-masing. Wajah mereka tampak bringas, berjalan dengan penuh kekejaman untuk membunuh para pasukan S.E.F itu. Di tengah-tengah mereka, Theo berjalan di depan dengan membawa senapannya

"andromeda udah kalah total, kita diperintah Arthur untuk mengalahkan pasukan elit ini! jangan ada yang mundur! bunuh semua yang berseragam hitam! tidak ada ampun! maju!!!" ucap Theo keras

"lapor! lapor! sejumlah anggota geng bersenjata lengkap menyerang sisi barat stasiun! kami butuh bantuan!" ucap anggota S.E.F
"kami segera kesana!" ucap anggota S.E.F yang lain

Baku tembak terjadi antara S.E.F dan geng bomber, mereka terus adu kehebatan menembak satu sama lain. Satu per satu geng bomber pun mati berjatuhan karena ketangguhan S.E.F ini. Kemampuan menembak geng bomber jauh di bawah S.E.F

"eo! semua udah mati! tinggal kita berdua! mampus kita!" ucap anggota bomber
"gila! pasukan elit itu kuat! tembakkannya tepat sasaran semua! kita harus berhati-hati!" ucap Theo

DAR!!!

Theo melihat temannya tertembak di kepalanya, darah temannya muncrat membasahi tembok dan wajahnya, ia melihat temannya mati dengan kepalanya yang pecah. Theo ketakutan.

"mampus... mati dah gw..." ucap Theo sangat ketakutan

Theo berlari meninggalkan tempat itu dan menuju mobil untuk kabur dari stasiun kereta.

"bagus! gw berhasil kabur!" ucap Theo

Theo membuka pintu mobilnya, ia segera ingin masuk ke dalam mobil dan kabur, namun semuanya terlambat, kepalanya tertembak oleh salah satu anggota S.E.F yang baru tiba itu. Dia adalah kapten Aryo

"anda pantas mendapatkan itu! jangan pernah meremehkan aparat hukum!" ucap kapten Aryo

Theo terjatuh di tanah, mulutnya mengeluarkan darah, kepalanya tertembus peluru dan terdapat satu lubang yang terus mengeluarkan darah. Theo yang tangguh itu telah tewas


"Kapten Aryo! semua geng sudah tewas! andromeda dan bomber sudah tewas!" ucap salah satu anggota S.E.F

"kerja bagus! lalu anggota tim kita? semua masih hidup?" ucap kapten Aryo
"ya kapten! semua masih hidup! kemenangan milik kita!" ucap anggota S.E.F itu tersenyum puas

Para pasukan S.E.F itu berkumpul dan tertawa lega karena berhasil melumpuhkan para geng. Mereka puas karena telah menang malam itu. Mereka bisa pulang dengan bangga

"untung semua berjalan sesuai rencana kapten!" ucap salah satu anggota S.E.F
"ya! taktik kita tepat! misi kita berjalan sempurna malam ini!" ucap Kapten Aryo

"ini semua berkat kapten yang merencanakannya dengan baik,"

Kapten Aryo membuka helm dan maskernya, lalu ia berkata,"bukan.... bukan karena saya... ini semua karena kerja sama tim yang baik..."


Di dalam mobil, the ghost sedang berbincang

"jadi kita dalam situasi yang kalah ya?" ucap Leonard the ghost
"iya, kita diperintah Arthur sebagai bantuan tambahan untuk melawan pasukan elit itu..." ucap Zen the ghost

"cih... sama polisi bencong gitu aja kalah... gw buat diem semua ntar!" ucap Gavin the ghost
"sampah! sampe minta bantuan kita segala," ucap Red the ghost

Sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan pintu masuk stasiun kereta itu, para the ghost yang menyeramkan itu pun turun dari mobil dan berjalan masuk dengan tenang ke dalam stasiun

"kita lakukan seperti biasa kan?" ucap Zen
"ya, waktu kita tidak banyak, kekuatan kita ada batas waktunya, kalo tidak kita akan dikutuk," ucap Leonard
"tenang aja... polisi beginian mah cuma bentar juga udah beres..." ucap Red
"belom tau mereka siapa kita..." ucap Gavin


Leonard, Gavin, Red dan Zen berjalan santai menuju bagian tengah stasiun kereta itu. Mereka seperti tidak ada perasaan takut sama sekali. Mereka terlihat tanpa beban sedikit pun

Gavin, Red dan Zen adalah anggota The ghost. Ia menggunakan jubah hitam dan penutup wajah yang sama seperti Leonard pemimpinnya. Gavin, Red dan Zen memiliki kemampuan mistis yang mengerikan

"kita harus menyusul perwira Edo di perbatasan kota... tim beta telah menemukan lokasi animus membunuh korban keduanya..." ucap Kapten Aryo
"baik kapten! ayo kita bersiap dan pergi!" ucap salah satu anggota pasukan S.E.F

Leonard mendekati para pasukan S.E.F itu, ia terlihat sangat santai
"mau kemana buru-buru... pestanya baru mau dimulai," ucap Leonard

Para pasukan S.E.F itu pun kaget ketika Leonard dengan jubah hitamnya berada tepat di depan mereka
"siapa kamu! jangan bergerak! tetap di tempat!" ucap anggota S.E.F

"santai dikit kenapa... langsung ngacungin senjata gitu... ga ramah lo ah!" ucap Gavin
"berisik lo vin," ucap Red

"angkat tangan kalian ke atas dan berbalik!" ucap anggota S.E.F itu

Para the ghost itu tidak mempedulikan perintah dari pasukan S.E.F itu. Mereka hanya diam saja
"saya bilang angkat tangan kalian! atau saya tembak!" ucap anggota S.E.F itu

Gavin tersenyum melihat para anggota S.E.F itu. Para anggota S.E.F itu kaget dan seperti merasakan sesuatu yang aneh di perutnya

"aakkh, perut saya! perut saya kenapa! aaaakkkkkh!!!!"

Semua anggota S.E.F itu memegangi perutnya, sebuah kelabang besar keluar dari mulut mereka, para anggota S.E.F itu pun mati terkena sihir Gavin

"heh! 5 udah mati! selanjutnya mana," ucap Gavin
"gitu doang aja belagu," ucap Red
"kenapa si lo Red! kagak suka ma gw! mau gw masukin kelabang ke perut lo!" ucap Gavin
"masukin! ga takut gw! ntar setan-setan gw yang bakal bunuh lo!" ucap Red

"hiiiii. ngeri gw sama peliharaan lo! piss Red! ok?!" ucap Gavin

Red hanya terdiam

"jadi pada pamer kekuatan nih ceritanya," ucap Zen
"jangan ribut... liat di depan ada polisi" ucap Leonard

Para pasukan S.E.F dan Kapten Aryo berdatangan dan mengepung the ghost. Mereka semua mengarahkan senapannya ke arah The ghost yang berdiri santai itu.

"kepung mereka dari semua sisi! jangan ada celah!" ucap kapten Aryo
"kapten! anggota tim kita tewas!" ucap salah satu anggota S.E.F

Kapten Aryo melihat mayat para anggota S.E.F yang tergeletak di tanah karena dibunuh oleh Gavin tadi.

"siapa kalian!? pasti kalian bagian dari Ace!?" ucap kapten Aryo

"lo siapa? kita ini the ghost" ucap Gavin
"kita? lo mah gak kali vin," ucap Red

"kalian kami tangkap! hey cepat borgol tangan mereka!" ucap kapten Aryo menyuruh anggota pasukan S.E.F memborgol tangan the ghost itu

"tangkep? gak salah denger gw? makan nih peliharaan gw!" ucap Red

Red mengeluarkan kotak yang berisi abu berwarna hitam, lalu ia meniupkan abu itu. Abu itu berubah menjadi iblis-iblis menyeramkan. Iblis itu berbentuk sangat besar dengan tanduk di kepalanya dan giginya yang tajam, matanya hitam dan memiliki sayap besar di punggungnya. Iblis ini adalah Asmodai

2 iblis lagi yaitu Samael dan Astaroth memiliki bentuk yang agak lain. Samael adalah iblis berbentuk manusia setengah domba, kepalanya bertanduk seperti domba, badannya tinggi besar dan bersayap angsa.

Astaroth adalah iblis yang bersayap dan membawa ular di tangannya. Ia juga selalu menunggangi binatang setan yang berbentuk menyeramkan


Para anggota S.E.F dan kapten Aryo ketakutan bukan main melihat ketiga iblis neraka itu tepat di depan mereka. Mereka menembaki iblis itu, namun semua itu tidak ada gunanya. Satu per satu dari anggota S.E.F itu mati karena iblis jahat itu. Sebagian mereka nyawanya di bawa ke neraka dan ada juga yang nyawanya dimakan oleh Asmodai

Semua anggota S.E.F malam itu mati tak tersisa. Para iblis neraka itu telah membunuh mereka dengan cara yang sangat kejam.

"dah selesai?" ucap Gavin
"udah, ayo pulang," ucap Red

The ghost dengan santai pulang meninggalkan para anggota S.E.F yang telah tewas itu. Mereka telah menang dengan mudah. Mereka mengalahkan pasukan elit yang tangguh itu dengan sangat cepat. The ghost berjalan menjauhi mayat-mayat pasukan S.E.F yang tergeletak di tanah dan menghilang di balik kegelapan malam. Para utusan dari neraka itu telah pergi dan berhasil menjalankan tugas mereka



Di cafe tempat animus membunuh Sergi itu, perwira Edo bersama rekan timnya sedang memeriksa cafe milik Alvin itu

"kita periksa semua ruangan! ayo menyebar!" ucap perwira Edo

Rekan-rekan polisinya menyebar untuk memeriksa cafe yang telah kosong itu. Perwira Edo pergi ke bagian atas cafe itu, disana ia melihat 2 mayat yang tergeletak. Ia mendekati mayat itu dan melihat mayat seorang laki-laki dan perempuan yang sudah tewas penuh darah.

"kita terlambat... mereka sudah tewas," ucap perwira Edo

Para polisi berdatangan menghampiri Edo. Mereka terdiam dan melihat mayat Sergi dan Vena

"segera kirim petugas medis ke atas... ada dua mayat di sini," ucap perwira Edo

Mayat Sergi dan Vena dimasukkan ke dalam kantong mayat berwarna kuning itu lalu dibawa ke ambulan yang sudah siap untuk membawa mayat itu ke rumah sakit

"do! cepat bantu kami! sepertinya ada bom aktif di sini!" ucap salah satu anggota polisi
"apa?!!" dimana?!" ucap perwira Edo

Perwira Edo langsung menghampiri rekan-rekan polisinya untuk melihat bom yang aktif itu. Para polisi itu menemukan bom itu di pojok ruangan dan dalam keadaan aktif

Edo melihat bom itu, waktu di bom itu menunjukkan angka 3 menit dan bergerak mundur.

"cepat! waktunya tinggal 3 menit lagi! kita harus menjinakkannya! cepat panggil tim gegana!" ucap perwira Edo
"baik!"


Tak lama tim gegana pun muncul dan segera menjinakkan bom itu.

"cepat menyingkir dari sini! semua keluar!" ucap Aldi salah satu anggota tim gegana

Semua polisi selain tim gegana keluar dari cafe itu, mereka berada di luar dan berdoa semoga tim gegana berhasil menjinakkan bom itu


Tim gegana terus berusaha menjinakkan bom itu, mereka membuka bom itu dan meneliti bagian dalam bom. Mereka terus berusaha untuk me-non aktifkan bom itu.

"kita harus tenang, kita sudah terbiasa melakukan ini pada saat latihan kan," ucap Aldi yang bercucuran keringat karena sangat tegang
"iya, tapi kita harus cepat membuat keputusan, waktunya tinggal 1 setengah menit," ucap anggota gegana lain

"sabar... ketenangan itu lebih penting," ucap Aldi

Aldi dan tim gegana terus membongkar bom itu. Mereka menemukan 3 kabel berwarna merah, putih dan biru

"mana yang menurut kalian paling kejam? animus merah, putih atau biru?" ucap Aldi
"biru"
"merah"
"putih"
"merah"
"putih di"

ucap rekan-rekan tim gegana

"jadi warna apa yang harus kita potong!" ucap Aldi tegang

Teman-temannya hanya diam dan bingung, mereka takut salah pilih

"gw ga tau deh di... gimana nih?"
"cepet! waktunya tinggal 30 detik!"

Bom waktu itu terus berdetik cepat. Angka 30 detik itu terus mundur dan dengan cepat menuju angka nol. Para tim gegana semakin tegang

Aldi menelan ludahnya, tangannya gemetaran sambil memegang tang untuk memotong kabel bom. Lalu ia menarik nafas, dan memutuskan untuk memotong salah satu kabel

"biru, merah, atau putih?" ucap Aldi
"gw yakin putih di!" ucap salah satu temannya

Angka di bom itu menunjukkan 10 detik

"10 detik lagi!!!"

10...9.....8.....7........6......5....4.....3. "Aaaaaaaaaaaaaah hitaaaaaam!"

Aldi memotong kabel hitam yang ada di bawah kabel merah, biru dan putih itu. Seketika bom waktu itu berhenti tepat di angka 2 detik

"fuuuuh... berhasil..." ucap Aldi

Semua anggota tim gegana bersorak dan gembira, mereka menyelamati Aldi dan memeluknya. Mereka sangat bersyukur karena Aldi telah membuat keputusan yang tepat

"selamat di! keputusan yang bagus di 2 detik terakhir!" ucap anggota gegana
"iya... lo ga tau sih gw tegang banget tadi..." ucap Aldi yang wajahnya penuh keringat
"gokil friend! temen gw nih!" ucap anggota gegana yang lain sambil merangkul Aldi

Aldi hanya tersenyum dan puas dengan keputusannya yang menyelamatkan dirinya dan teman-temannya

"gw beruntung... terima kasih tuhan," gumam Aldi


Tim gegana keluar dari cafe itu dan di sambut sorak sorai dari para polisi yang menunggu di luar. Mereka sangat senang karena bom itu tidak meledak. Tim gegana mengamankan bom yang sudah tidak aktif itu

"kerja kita bagus malam ini! kita berhasil menggagalkan bom itu!" ucap salah satu anggota polisi
"iya, syukurlah kita sampai tepat waktu dan mempunyai tim gegana yang hebat," ucap Edo

Aldi menghampiri Edo yang merupakan rekannya di akademi polisi dulu
"do! masih inget sama gw kan! temen akademi lo dulu!" ucap Aldi

Edo melihat Aldi dengan baik, ia berusaha mengingat

"temen akademi? siapa ya?" ucap Edo
"yaaaah... payah lo do... gw Aldi! temen sekamar lo dulu yang suka ngelawak," ucap Aldi konyol

"ngelawak?! lo! lo! Aldi!!!" ucap Edo
"iya! hahahaa, gw gak nyangka sekarang lo botak begini!" ucap Aldi
"hahaha sial lo! apa kabar di! lo jadi gegana ya sekarang... hmm... hebat lo" ucap Edo

"iya...ngikutin bokap gw yang udah meninggal," ucap Aldi pelan
"lo pasti sehebat bokap lo kan," ucap Edo
"harus do... gw ga mau mati kaya bokap... gw harus hidup di setiap saat gw melawan bom waktu...bom waktu udah ngambil bokap gw... tapi dia gak bakal bisa ngambil gw," ucap Aldi

Edo hanya tersenyum bangga kepada teman lamanya Aldi

Seorang anggota S.E.F menghampiri Edo

"selamat malam petugas Edo!" ucap anggota S.E.F itu sambil memberi hormat
"selamat malam! ada apa pak?!" ucap perwira Edo

"Kapten Aryo telah tewas di stasiun kereta kota tua"

2 komentar:

  1. Kemaren lo bilangnya ngga mau bikin cerita ke 2 dimana Irham pergi ke masa depan gara-gara ngga logis dan realistis...

    sementara di chapter ini ada polisi DIMAKAN AMA SETAN

    bener bener logis & realistis -_-

    BalasHapus
  2. hahahaha, nyawanya yg dimakan, yaaah agak2 mistis2 gitu lah, hmmh.... wkwkwkwk....emang ga logis2 banget sih tapi juga gak khayalan2 banget juga kan

    BalasHapus