Minggu, 06 September 2009

16. The truth about Karin

Irham terpojok, ia tidak bisa kemana-mana lagi, Irham melihat ketiga animus itu mendekatinya perlahan. Animus bertopeng merah itu mencekik leher Irham dengan tangan kanannya, Irham tidak bisa bernafas, ia berusaha untuk melepas tangan animus bertopeng merah itu dari lehernya.

Cengkraman tangan animus itu semakin kencang dan membuat Irham semakin tidak bisa bernafas, badannya lemas, ia sudah mulai kekurangan oksigen. Animus bertopeng merah itu memukul perutnya dengan keras lalu Irham pun terjatuh dan kesakitan

"udah gw tunggu saat-saat kaya gini ham, akhirnya kita bisa bunuh lo!" ucap animus bertopeng merah sambil tertawa dengan jahat

"sial, gw gak boleh mati di sini," gumam Irham

Animus bertopeng merah itu mengangkat tubuh Irham yang sudah lemas dan memegangnya dari belakang sehingga membuat Irham tidak bisa bergerak. Irham terus memberontak, namun ia tidak bisa melepaskan dirinya.

Animus bertopeng putih berjalan mendekati Irham yang sudah tak berdaya, ia mengambil ancang-ancang untuk memukul kepala Irham dengan stik bisbol yang dipegangnya

"mati lo bangsat!!" ucap animus bertopeng putih itu sambil mengayunkan stik bisbolnya

Irham menutup matanya, sekilas semua kehidupannya dari ia kecil sampai besar terbayang di pikirannya, Irham sudah mendekati ajalnya



"Menyerahlah para animus!! tempat ini sudah dikepung!! keluar dari gedung sekarang!! tempat ini sudah dikepung!!"

tiba-tiba suara seorang petugas polisi memerintahkan ketiga animus itu untuk menyerah karena gedung tua itu sudah dikepung oleh para polisi diluar

suara sirine mobil polisi memenuhi malam gelap itu, Kapten Aryo berdiri tegap di samping mobilnya dan melihat ke atas gedung


"brengsek, kok bisa ada polisi? ayo kabur!!" ucap animus bertopeng merah sambil melepas pegangannya terhadap Irham

Para animus itu melarikan diri dari ruangan itu, mereka menghilang begitu cepat dan membiarkan Irham tergeletak di lantai begitu saja

Kapten Aryo berlari keatas gedung tua itu ditemani perwiranya Edo dan anggotanya yang lain

"lakukan pencarian ke semua sisi gedung, periksa semua ruangan dan cari dimana Irham berada, lakukan dengan cepat!!" ucap kapten Aryo tegas

"siap pak!" ucap para anggota polisi dengan tegas

Para polisi yang berjumlah belasan itu menyusuri setiap ruangan-ruangan gelap di dalam gedung tua itu, lampu senter para polisi itu menerangi ruangan gedung yang gelap gulita. Para polisi itu melakukan pencarian untuk menyelamatkan Irham

Perwira Edo berjalan sendiri di ruang yang gelap, ia terpisah agak jauh dari rekan-rekan se-tim nya. Ia berjalan sambil menghunuskan senapan dan membawa senternya, matanya sangat tajam melihat semua sisi ruangan-ruangan gedung itu.

Sesosok bayangan lari dengan cepat melawatinya di belakang, perwira Edo terkejut dan membalikkan badannya, ia berjalan perlahan mendekati arah bayangan itu.

"siapa disana!" ucap perwira Edo keras

namun tidak ada jawaban dari dalam ruangan tempat bayangan itu berlari

Kapten Edo terus masuk ke dalam ruangan itu, ia melihat sekeliling ruangan gelap itu yang penuh dengan boneka-boneka peraga untuk baju-baju di toko.

Perwira Edo berjalan perlahan, langkah kakinya terdengar jelas karena sepinya malam. Seketika langkahnya melambat, pandangan matanya penuh curiga melihat sesuatu. Lalu ia mendekatinya dan betapa terkejutnya ketika sesuatu yang ia kira itu boneka peraga bergerak dan menengok kearahnya

"sial! jangan lari!" ucap perwira Edo yang baru saja melihat animus bertopeng biru

animus itu berlari cepat menuruni tangga di belakang gedung tua itu, lalu ia naik mobil jeep dan pergi meninggalkan gedung tua itu bersama para animus yang lain

"brengsek!" ucap perwira Edo kesal karena kalah cepat

namun perwira Edo bingung karena animus bertopeng biru itu tadi melempar sesuatu kepadanya berbentuk kotak kecil berwarna putih dengan pita hitam. Lalu perwira Edo membukanya dan melihat isi kotak itu, ternyata isinya adalah sebuah kertas. Perwira Edo membaca tulisan yang ada di kertas itu

kematian adalah sebuah awal, dengarkan baik-baik suara pelan berirama malaikat pencabut nyawa karena kalau tidak ia bisa marah, dan amarahnya bisa membuat kerusakan dan kematian


-animus-


"apa maksutnya? malaikat pencabut nyawa?" perwira Edo bingung ketika membaca tulisan di kertas itu



Kapten Aryo dan anggotanya telah berhasil menemukan Irham di ruangan tempat ia terkunci dan bertemu para animus tadi

"kapten, Irham selamat, ia sudah sadar, kami akan melakukan pencarian dan penyapuan di ruangan ini," ucap salah satu anggota polisi
"kerja bagus, lakukan dengan baik!" ucap kapten Aryo
"kapten, bagaiman bisa ada disini?" ucap Irham yang masih agak lemas

"saya menerima pesan dari seseorang yang tidak saya kenal, mulanya saya tidak percaya dengan pesan itu, namun saya mengikuti kata perasaan saya dan menuju kesini, untung saya belum terlambat dan kamu masih selamat," ucap kapten Aryo

"lalu dimana para animus itu?" tanya Irham
"mereka melarikan diri, mereka memang sangat licin," ucap kapten Aryo sambil membawa Irham keluar dan berjalan menjauhi ruangan tempat ia terkunci tadi


Seorang anggota polisi mendengar bunyi aneh seperti suara jam berdetak di pojok ruangan tempat Irham terkunci tadi, ia mendekati sumber suara itu, lalu ia melihat sebuah kotak putih agak besar dengan pita hitam yang bertuliskan malaikat pencabut nyawa, lalu ia membukanya


"malaikat pencabut nyawa? amarahnya bisa membuat kerusakan dan kematian?.....dengarkan baik-baik suaranya yang berirama!? membuat kerusakan!!? ..... malaikat kematian!! ..... ini!!" perwira Edo menyadari sesuatu lalu ia segera menghubungi kapten Aryo

Tiba-tiba Sebuah ledakan besar terjadi di atas gedung tua itu, ledakan yang cukup besar, dentuman kuat ledakan itu membuat tanah disekitar gedung itu bergetar dan kaca-kaca pun pecah berantakan.

"apa? aku terlambat!! kapten aryo!!" gumam perwira Edo yang sangat shock, ia terkejut dengan ledakan yang terjadi di atas gedung

Perwira Edo sempat menyadari apa maksud pesan dari animus itu, yang dimaksud malaikat pencabut nyawa itu adalah bom waktu yang berbunyi berirama dengan pelan dan apabila diabaikan akan membuat kerusakan yang merupakan ledakan kuat

"tim alpha masuk! kami butuh bantuan, sebuah ledakan terjadi di lokasi, kemungkinan sejumlah anggota tim tewas! segera kirim bantuan!! bawa tim medis dan pemadam kebakaran!!" ucap perwira Edo panik dengan ekspresi wajah yang tegang melaporkan keadaannya ke markas polisi

Perwira Edo bergegas ke atas untuk melihat keadaan kapten Aryo dan rekan-rekan timnya. sambil berlari ia mencoba menghubungi kapten aryo

"kapten masuk!, disini perwira Edo! laporkan keadaan!" ucap perwira Edo berulang-ulang mencoba menghubungi kapten Aryo, namun tidak ada jawaban

Perwira Edo mendekati tempat terjadinya ledakan di lantai atas gedung itu bersama beberapa rekan timnya yang selamat karena bertugas memeriksa lantai bawah gedung tua itu sama seperti perwira Edo

Api yang begitu besar memenuhi lantai atas gedung itu, panas api itu sungguh luar biasa, perwira Edo dan rekan se-timnya tidak bisa mendekat, semuanya sudah terlahap api karena ledakan itu. Ledakan amarah malaikat pencabut nyawa yang menimbulkan kerusakan dan kematian seperti yang animus katakan

"kita harus masuk untuk menyelamatkan kapten aryo!" ucap perwira Edo

"gak bisa pak! semua sudah hancur, api ada dimana-mana!" kapten Aryo sudah mati!" ucap salah satu anggota polisi sambil menahan perwira Edo yang ingin menyelamatkan kapten Aryo

Perwira Edo terus berontak dan ingin menyelamatkan kapten Aryo, ia yakin kapten Aryo masih hidup, namun rekan-rekan timnya menahannya karena semua sudah terlambat

"memangnya ada apa dengan saya?" tiba-tiba terdengar suara seorang laki-laki dari alat komunikasi salah satu anggota polisi

"kapten!" ucap para anggota polisi itu

Perwira Edo terkejut ketika dua bayangan orang muncul dari balik asap tebal di lantai atas gedung itu, mereka adalah kapten Aryo dan Irham yang ternyata selamat dari ledakan itu, Kapten Aryo membopong tubuh Irham yang lemas karena ledakan itu, Irham terlihat lemah

"bawa dia ke tim medis! segera lakukan pertolongan pertama!" ucap Kapten Aryo sambil menyerahkan Irham yang sudah lemah kepada para anggota polisi

Irham hanya tersenyum ke arah kapten Aryo, mukanya hitam terkena asap, ia berterima kasih kepada kapten Aryo

Kapten Aryo dan Irham sangat beruntung karena sempat keluar dan menjauh dari ruangan yang meledak itu, mereka selamat dan masih hidup walaupun keadaannya butuh perhatian tim medis

Petugas pemadam kebakaran berdatangan untuk segera menghentikan kobaran api yang besar di gedung tua itu, tim medis pun mengangkat korban-korban tewas akibat ledakan itu, mereka adalah para anggota polisi yang berani mengorbankan nyawanya demi menegakkan kebenaran dan melawan kejahatan.


Beberapa saat setelah keadaan mulai reda, Irham sudah lebih bugar karena perawatan tim medis, ia duduk di belakang mobil medis sambil menikmati minuman segar. Ia terus menghubungi Karin namun tidak ada jawaban, ia sangat khawatir dengan Karin karena tidak memberikan kabar.

"lapor kapten!" di lokasi ledakan kami menemukan 3 peti yang sudah rusak karena ledakan!" ucap salah satu anggota polisi

"lalu apa isi peti itu?" ucap kapten Aryo

"mayat yang sudah agak busuk, dan beberapa kertas dan foto ini," ucap anggota polisi itu sambil memberikan barang-barang itu kepada kapten Aryo

Kapten Aryo hanya melihat-lihat kertas dan foto-foto itu, lalu ia menaruhnya di atas jok mobil polisi dan pergi terburu-buru karena mendapat panggilan bantuan dari anggota timnya

Irham mendengar percakapan antara kapten Aryo dan anggotanya dan ia penasaran dengan barang-barang yang ditemukan di dalam peti-peti mati itu, lalu ia berjalan menuju mobil polisi itu dan mengambil sejumlah kertas dan foto yang tergeletak di atas jok mobil

Irham sangat terkejut, matanya melebar, ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Ia melihat foto keluarga yang berjumlah 5 orang yang sangat harmonis dan bahagia, yang paling mengejutkan ia melihat Karin adalah bagian dari keluarga itu, beberapa foto lain juga merupakan gambar Karin yang tersenyum manis dan bertuliskan

"My beloved little angle Karin Serlina" penurut dan sangat menyayangi

Irham semakin yakin bahwa Karin memiliki hubungan dengan semua kejadian ini. Irham semakin yakin dan sadar bahwa Karin bukan orang yang selama ini ia kenal, Karin bukan perempuan baik seperti yang ia tahu, perasaan yang selama ini ia rasakan dari Karin yang pernuh perhatian adalah kebohongan, ia sudah tidak percaya dengan Karin, Ia berpikir bahwa Karin adalah perempuan yang sangat licik dan ancaman baginya. Semua itu ia ketahui setelah membaca pernyataan seorang animus di salah satu kertas berwarna coklat dan kusam itu. Kertas itu bertuliskan

Saya adalah animus bertopeng putih

Di surat ini saya ingin membuktikan ke semua orang yang saya cinta yaitu ayah, ibu dan adik Eva bahwa saya dan Karin sayang mereka, apapun akan kami lakukan demi mereka, begitu cepat kalian semua pergi di tengah kehangatan keluarga kita yang semakin membaik, dan kebahagiaan yang semakin terasa indah, mengapa kalian meninggalkan kami? bukankah kita akan selalu bersama?

Ayah, ibu dan adik Eva sesungguhnya kami tidak rela kalian pergi begitu saja, semua orang yang membuat kalian menderita akan kami balas, darah dibalas dengan darah, mati dibalas dengan mati, kami berjanji akan membalas kematian kalian dan membuat keadilan kepada mereka orang-orang yang tidak bertanggung jawab terhadap penderitaan kalian. Rasa dendam dan kebencian ini begitu pekat di hati kami, dendam dan benci akan orang-orang munafik yang tidak bertanggung jawab.

Dendam dan kebencian ini telah menuntun kami menuju jalan kegelapan yang sebenarnya, rasa kehilangan ini telah membuat diri kami sepenuhnya dikuasai iblis. Namun orang-orang munafik tak bertanggung jawab itulah iblis yang sebenarnya. Ayah, ibu, dan adik Eva, kami akan melakukan apapun untuk membalas kematian kalian, aku dan Karin akan menjadi sosok menakutkan bagi mereka orang-orang yang membuat kalian menderita, aku dan Karin akan mengadili mereka dan menghantui mereka, membuat mereka menderita dan menuntut nyawa mereka. Karena itulah aku dan Karin memutuskan untuk menjadi animus untuk melakukan itu.

Sampai bertemu lagi di surga

-white masked animus-



10 komentar:

  1. Wow, 2 entry sekaligus dalam waktu yang berdekatan. Keep it up m8.

    BalasHapus
  2. teruuusssssss.... 3 entry kalo bisa..

    BalasHapus
  3. jah, sabar, kalo lagi dapet mood nya bisa, heheheh,

    Jar itu keep it up m8. m8 apaan?

    BalasHapus
  4. gw tau. baru tadi. wkwkwk
    artinya adalah... jeng jeng jeng jeng.....................................................................

    mate? ya gak

    BalasHapus
  5. sabar mas, susah ini mikir lanjutannya, gegegege

    BalasHapus
  6. bukan, maksud gw... lo lamban nyari tau arti kata-kata gw itu...

    BalasHapus